Dark/Light Mode

Lagi Sibuk Cari Capres, Ketum Projo Diangkat Jadi Menteri

Rio Prayogo: Reshuffle Kabinet Ini Menarik Dan Unik

Kamis, 20 Juli 2023 07:30 WIB
Rio Prayogo, Direktur Eksekutif Politika Research And Consulting. Foto: Rakyat Merdeka/RM.ID
Rio Prayogo, Direktur Eksekutif Politika Research And Consulting. Foto: Rakyat Merdeka/RM.ID

 Sebelumnya 
Sekjen Projo, Handoko tak mempermasalahkan penilaian seperti itu. "Yang jelas, kami berterima kasih kepada Pak Jokowi, atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Ketua Umum Projo untuk menjadi Menkominfo," ucapnya.

Untuk membahas hal tersebut lebih lanjut, berikut ini wawancara dengan Rio Prayogo.

Ketua Umum Pro Jokowi jadi Menkominfo. Bagaimana analisa Anda?

Reshuffle kabinet kali ini, menarik dan unik. Karena, Presiden Jokowi tidak memilih tokoh dari partai poli­tik pendukungnya untuk menjadi Menkominfo. Tapi, dari Relawan Projo.

Memangnya kenapa kalau Menkominfo dari Projo?

Baca juga : Handoko: Kami Tak Incar Kursi Menteri

Kita tahu, posisi Menteri Komunikasi dan Informatika sangat kru­sial. Tapi, kenapa dikasih ke Projo. Bukan ke partai politik pendukung Pak Jokowi.

Apakah maksud Anda, ada pesan khusus dalam penunjukan Menkominfo ini?

Iya, ada kesan seperti itu. Karena itu, sudah muncul pertanyaan-pertan­yaan, yang intinya, apakah reshuffle kali ini untuk memaksimalkan ke­pentingan politik 2024.

Secara konkret, apa kesan yang muncul itu?

Tidak bisa dihindari, muncul kesan, reshuffle ini bisa mengoptimalkan pemenangan Prabowo Subianto. Kita tak bisa menghindari penilaian, Ketum Projo jadi Menkominfo itu menguntungkan Prabowo.

Baca juga : Prabowo Bincang Empat Mata Dengan Amran

Dalam analisa Anda, kenapa PDIP tidak bereaksi keras?

Saya malah ingin tanya ke PDIP, apakah itu persetujuan PDIP atau tidak. Padahal, kesannya, Projo mendukung Prabowo Subianto.

Sedangkan PDIP punya Capres sendiri, yakni Ganjar Pranowo. Kenapa pos strategis malah jatuh ke pihak lain.

Atau ada hal lain yang bisa Anda sampaikan mengenai hal ini?

Kita menunggu reaksi PDIP saja. Kalau mereka terus diam, berarti setuju. Yang jelas, pos itu bisa dioptimalkan untuk memenuhi kepentinganrakyat, sekaligus dalam urusan politik.

Baca juga : Reshuffle Antara Ada Dan Tiada

Jika PDIP setuju, bagaimana?

Kalau PDIP setuju, berarti situasinya baik-baik saja. Mungkin ini bagian dari strategi mereka. REN

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.