Dark/Light Mode

Persaingan Untuk Cawapresnya Prabowo Subianto Makin Terasa

Jazilul Fawaid: Kami Akan Tagih Janjinya Prabowo

Senin, 21 Agustus 2023 06:30 WIB
Jazilul Fawaid, Wakil Ketua Umum PKB. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Jazilul Fawaid, Wakil Ketua Umum PKB. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar, menambah kekuatan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Sebelumnya, koalisi ini hanya beranggotakan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, semakin banyaknya partai, maka perebutan posisi bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk mendampingi Prabowo Subianto, mulai terasa.

Meski, wacana duet Prabowo-Gibran Rakabuming semakin nyaring terdengar, seiring gugatan syarat usia Cawapres yang 40 tahun agar diturunkan menjadi 35 tahun.

Seperti diketahui, bakal Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto telah mengantongi dukungan politik dari Gerindra, PKB, Golkar dan PAN.

Baca juga : Firman Soebagyo: Kita Butuh Pemimpin Paham Ekonomi Global

Prabowo mengatakan, posisi partai koalisi ini sebagai bagian dari tim pemerintahan Presiden Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat deklarasi koalisi empat partai di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8).

“Kami di sini tidak malu-malu mengatakan, kami bagian dari tim pemerintahan yang dipimpin Bapak Insinyur Haji Joko Widodo,” kata Prabowo.

Meski koalisi ini terdiri dari empat partai yang berada di Pemerintahan Jokowi, untuk posisi Cawapres, belum ada kesepakatan.

Baca juga : Relawan Gibran Dukung Prabowo, Yakin Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan, partainya tetap ingin mengusung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres. Menurutnya, meski Golkar dan PAN sudah merapat ke KKIR, sikap PKB tidak bisa ditawar.

“Gus Muhaimin maju sebagai Cawapres atau Capres itu tidak bisa ditawar,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo menilai, wajar saja setiap kader menginginkan ketua umumnya menjadi Cawapres atau Capres.

Namun, dia menegaskan, negara ini membutuhkan Cawapres yang paham betul soal ekonomi. Apalagi, kondisi ekonomi global sedang tidak menentu.

Baca juga : Haris Rusli Moti: Hati Terdalam Jokowi Mendukung Prabowo

Untuk membahas hal ini lebih lanjut, berikut wawancara dengan Jazilul Fawaid.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.