Dark/Light Mode

Koalisi Pengusung Capres-Cawapres Rebutan Ceruk Pemilih Partai Islam

Saleh Partaonan Daulay: Kami Juga Bisa Masuk Ke Situ

Jumat, 22 September 2023 06:44 WIB
Saleh Partaonan Daulay, Ketua DPP PAN. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Saleh Partaonan Daulay, Ketua DPP PAN. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

 Sebelumnya 
Berdasarkan survei LSI Denny JA, Anies Baswedan mendulang suara massa partai Islam. Bagaimana tanggapan Anda?

Kami merasa itu tidak perlu dikhawatirkan. Karena, sudah sering sekali dalam Pemilu yang diselenggarakan selama ini, aspek itu tidak begitu menonjol dalam perolehan suara. 

Kalau pun ada yang membawa isu-isu agama ke permukaan, Insya Allah tidak akan berdampak luas di tengah-tengah masyarakat. Jadi, saya rasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. 

Di Koalisi Indonesia Maju, bagaimana kekuatan suara basis massa Islam? 

Baca juga : Mardani Ali Sera: Kami Tak Membelah Dan Agamis Nasionalis

Kami di timnya Prabowo, tentu orang-orang yang memiliki jaringan yang cukup luas di berbagai segmentasi kehidupan sosial kemasyarakatan. Kami juga punya jaringan yang luas ke organisasi masyarakat (Ormas) Islam, tokoh-tokoh Islam, tokoh-tokoh pemuda dan seterusnya. 

Faktanya, di Koalisi Indonesia Maju juga banyak tokoh Islam. Banyak dari kalangan ustadz, kyai yang duduk sebagai anggota DPR. Berarti, segmentasi kami tetap ada melalui jaringan Islam ini. 

Apakah Anda yakin bahwa pemilih dari kalangan massa Islam juga akan memilih Prabowo?

Saya kira itu tidak hanya dominan dimiliki oleh pendukungnya Anies Baswedan, tetapi kami juga bisa masuk ke situ. 

Baca juga : DKM Harus Berikan Pemahaman Islam Rahmatan Lil Alamin ke Masyarakat

Isu yang kami bawa, sebenarnya lebih pada isu progresivitas perkembangan pembangunan Indonesia. Nilai-nilai kemajuan yang bisa kita peroleh pada masa mendatang. Jadi, tidak melalui isu khusus, seperti isu agama. Politik itu harus mewadahi semua kepentingan kelompok, suku, masyarakat dan lainnya. 

Bukankah politik identitas selalu menjadi isu saat Pemilu? 

Mudah-mudahan dengan adanya isu progresivitas itu, tidak akan membuat basis pendukung kami berkurang. Apalagi, pada Pemilu yang lalu, tokoh-tokoh Islam banyak yang berpihak kepada Prabowo Subianto. Segmentasi Islam politik itu, dari dulu di Indonesia jauh lebih sedikit dibandingkan dengan nasionalis relijius. 

Pemilih nasionalis relijius, masih lebih besar ya?

Baca juga : Saleh Partaonan Daulay: Kami Tak Mau Mendahului MK

Yang murni Islamis jumlahnya lebih sedikit. Yang di nasionalis relijius, banyak juga tokoh Islamnya. Oleh karena itu, ceruk pemilih di nasionalis relijius masih terbuka lebar. Selain itu, sekarang ini kan pemilih kita berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang kalangan anak muda ada 60 persen jumlahnya. 

Anak muda ini, isu-isu yang dibangun bukan isu agama. Mereka lebih senang berbicara isu tenaga kerja, pendidikan, kesehatan, lingkungan dan isu-isu yang berpihak kepada mereka. Kadang-kadang, ini hanya anak muda yang mengerti. Kami konsen hal begini, bagaimana pengembangan anak-anak muda. NNM

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.