Dark/Light Mode

Covid-19 Ngamuk Di Singapura Dan Malaysia, Kita Kudu Waspada

Rahmad Handoyo: Masyarakat Jangan Panik Dan Ketakutan

Jumat, 8 Desember 2023 06:40 WIB
Rahmad Handoyo, Anggota Komisi IX DPR. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Rahmad Handoyo, Anggota Komisi IX DPR. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Singapura dan Malaysia kembali melonjak.

Dihimpun dari beberapa sumber, selama periode 19-25 November 2023, jumlah kasus Covid-19 di Singapura bertambah, dari 10.726 menjadi 22.094. Sebagian besar kasus Covid-19 yang terdeteksi di Singapura, disebabkan varian EG.5 dan sub-rangkaiannya, HK.3.

Tak hanya di Singapura, kenaikan tajam kasus Covid-19 juga terjadi di Malaysia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan setempat, awal pekan ini ada kenaikan 57,3 persen kasus Covid-19 selama sepekan lalu, menjadi 3.626 kasus. Padahal, minggu sebelumnya kasus tercatat 2.305.

Baca juga : Dicky Budiman: Lonjakan Ini Sedikit Akibatkan Kematian

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), menyusul peningkatan kembali kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Berdasarkan data Kemenkes per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus.

Dia menambahkan, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, tercatat antara 60-131 orang. Dengan tingkat keterisian rumah sakit saat ini, sebesar 0.06 persen dan angka kematian 0-3 kasus per hari.

Kenaikan kasus ini, didominasi subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB, Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5. 

Baca juga : Masyarakat Yang Pake Dolar AS Bakal Turun

Meskipun ada kenaikan, namun kasus ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.

“Yang sakit, sekarang mewajibkan diri sendiri pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, kemudian jaga jarak, apalagi kalau sedang sakit agar tidak menularkan,” kata Maxi dalam keterangan tertulis. 

Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo meminta, masyarakat tak panik atas lonjakan kasus Covid-19 ini. Menurut dia, hal terpenting yang dapat dilakukan adalah mentaati imbauan dari Pemerintah dalam pencegahannya. 

Baca juga : Stok LPG Aman, Anggota DPR Minta Masyarakat Jangan Panic Buying

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan, lonjakan kasus Covid-19 pada status endemi, bisa saja terjadi. Tetapi, kata dia, lonjakan kasus pada setiap negara berbeda-beda. 

Untuk membahasnya lebih lanjut, berikut wawancara selengkapnya dengan Rahmad Handoyo mengenai hal ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.