Dark/Light Mode
Antrean Online Pangan Murah Dikeluhkan Warga
Setiap Malam Begadang, Eh Nggak Kebagian Juga
RM.id Rakyat Merdeka - Perumda Pasar Jaya menerapkan mekanisme baru untuk menjual Pangan Murah Bersubsidi sejak akhir Januari 2024. Warga yang berhak menerima harus mendaftar online di website https://antriankjp.pasarjaya.co.id, sehari sebelum pengambilan barang.
Penerima manfaat mengeluhkan kebijakan baru ini. Terutama yang tidak mengerti dengan layanan online atau tidak memiliki gadget untuk mendaftar di website tersebut. Selain itu, banyak yang mengeluh susah masuk ke website pendaftaran online tersebut.
“Pak, kenapa sekarang buat beli pangan murah dipersulit? Susah banget dapat barcodenya, masuk ke link-nya susah banget. Kenapa sistemnya nggak kayak dulu saja. Kita emak-emak harus begadang tiap malem cuma buat dapet barcode, itu pun belum pasti dapat,” keluh @nicky_nickytha.
Baca juga : Barcelona Vs Napoli, Kemenangan Jadi Kunci
“Kok sekarang susah banget sih daftar antrean pangan murah bersubsidi. Biasanya mudah, sekarang susah masuk link-nya. Kadang cepet penuh nomor antreannya. Tolong dong dibantu, sekarang apa-apa mahal lumayan, buat stok buat bulan Ramadan,” ujar @rostinasatiri.
“Antrean KJP online kapan nggak penuhnya? Warga dari awal bulan disuruh begadang tiap hari, tapi nggak pernah kebagian kuota,” cetus @brojabrix.
“Tolong Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) untuk sembako dibuka kembali seluruhnya. Karena untuk pengambilan di Jakgrosir kita emak-emak masih banyak kesulitan. Terutama untuk daftar online dan untuk stok komplit terlalu sedikit, nggak kayak pertama kali online,” keluh @purwantisri210.
Baca juga : MotoGP Qatar 2024, Pecco Asapi Martinator
Keluhan warga ini menjadi sorotan Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Suhud Alynudin. Dia meminta Perumda Pasar Jaya mengevaluasi sistem baru penebusan Pangan Murah Bersubsidi tersebut.
“Problem pertama, ternyata banyak masyarakat yang tidak familiar dengan sistem online itu. Seharusnya dibuat jalur online dan jalur offline,” kata Suhud di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Meski, diakuinya, sistem langsung datang ke lokasi (offline) juga kurang efektif. Mengingat banyak penerima manfaat yang rela mengantre sejak malam hingga keesokan siang demi mendapatkan pangan murah bersubsidi.
Baca juga : Inggris Lindungi Warga Muslim
“Mekanisme yang paling baik, yakni program ini kan datanya sudah ada, siapa penerimanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.