Dark/Light Mode
Permak Terminal & Stasiun
BKS Genjot Kualitas Layanan
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah berkomitmen merevitalisasi seluruh terminal bus di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan layanan angkutan jalan kepada masyarakat
MENTERI Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, terminal bus akan dipermak menjadi lebih cantik dan menghilangkan kesan preman.
Menurutnya, Presiden Jokowi telah menginstruksikan secara langsung revitalisasi terhadap seluruh terminal di Indonesia.
Nantinya, terminal bus tidak sekadar jadi tempat naik turun penumpang.
“Terminal akan dirancang memiliki banyak fungsi seperti pusat perbelanjaan, hotel, hingga terintegrasi dengan moda transportasi lainnya,” kata BKS, sapaan akrab Budi Karya saat mengecek revitalisasi, di Terminal Tipe A Giwangan, Yogyakarta pada Senin (11/3/2024).
Terminal Tipe A Giwangan menjadi salah satu terminal yang akan segera direvitalisasi. Ia menjelaskan, rencana revitalisasi Terminal Giwangan akan melalui dua tahap.
Baca juga : Demi Cegah Tawuran, Polda Metro Larang Sahur On The Road
Pentahapan itu ditujukan untuk menjamin pelayanan terminal ke masyarakat tetap bisa berjalan selama proses revitalisasi.
Pekerjaan tahap pertama, mencakup persiapan dan pendahuluan, renovasi bangunan di sisi selatan terminal, mekanikal dan elektrikal di lantai dua, serta penataan jalur untuk bus dua tingkat.
“Kemudian di tahap dua, antara lain persiapan dan pendahuluan, renovasi bangunan pada sisi tengah dan utara, mekanikal dan elektrikal, serta pemagaran terminal,” tuturnya.
Tak hanya merevitalisasi terminal, eks Dirut Angkasa Pura ll ini menjanjikan akan mempercantik atau beautifikasi stasiun kereta api bersejarah, yaitu Stasiun Klaten, Jawa Tengah dan Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta.
Selain melestarikan bangunan stasiun, beautifikasi juga dilakukan untuk mengedepankan kenyamanan pelanggan.
“Ruang tunggu serta sirkulasi naik dan turun penumpang akan dioptimalkan,” ungkapnya.
Baca juga : Gubernur Ditunjuk Ataukah Dipilih, Masih Dibahas DPR
Untuk diketahui, Stasiun Klaten merupakan bagian dari jalur kereta api pertama di Indonesia yang diresmikan pada 9 Juli 1871 dan juga stasiun pertama yang dibangun di antara Solo-Jogja.
Saat ini dalam satu bulan, jumlah rata-rata penumpang kereta jarak jauh Stasiun Klaten berjumlah 21.910 orang berangkat dan 21.109 orang datang.
Sedangkan jumlah rata-rata penumpang kereta api commuter sebanyak 32.094 orang per bulan.
Sementara Stasiun Lempuyangan, merupakan salah satu stasiun tua yang ada di Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan atau yang awalnya bermana Stasiun Djokdja diresmikan pada 2 Maret 1872 oleh NISM (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschaappij), instansi milik pemerintah kolonial Belanda yang bergerak pada di bidang transportasi kereta api.
Stasiun Lempuyangan merupakan stasiun pertama yang dibangun di wilayah Yogyakarta, kemudian disusul Stasiun Yogyakarta.
Saat ini, dalam satu bulan Stasiun Lempuyangan rata-rata melayani penumpang kereta jarak jauh sebanyak 106.748 orang berangkat dan 106.383 orang datang.
Baca juga : Hotel Milik BUMN Kini Jauh Lebih Sedikit
Sedangkan jumlah rata-rata penumpang kereta api commuter sebanyak 64.210 orang per bulan.
Menhub memastikan, beautifikasi stasiun dilakukan dengan meningkatkan kualitas ruang dan visual pada bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya, serta mempertahankan, memodifikasi, juga membongkar bangunan yang dirasa perlu.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.