Dark/Light Mode

Iringi Bonus Demografi Dengan Kesempatan Kerja

Kurniasih Mufidayati: Iringi Bonus Demografi Dengan Kesempatan Kerja

Minggu, 26 Mei 2024 07:50 WIB
Kurniasih Mufidayati, Wakil Ketua Komisi IX DPR. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)
Kurniasih Mufidayati, Wakil Ketua Komisi IX DPR. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, terdapat 9,9 juta anak muda usia 15-24 tahun atau Generasi (Gen) Z yang tidak beraktivitas produktif. 

Tidak beraktivitas produktif adalah tidak bersekolah, tidak bekerja dan tidak sedang mengikuti pelatihan pada periode Agustus 2023.

Mengutip data yang dipublikasikan BPS, persentase yang tidak beraktivitas produktif, jenis kelamin laki-laki sebanyak 4,1 juta orang, atau 42,14 persen dari total anak muda usia 15-24 tahun yang masuk kategori ini, yakni 9,9 juta. 

Sedangkan yang berjenis kelamin perempuan, tercatat 5,7 juta orang, dengan persentase 57,86 persen dari total penduduk dengan kategori tidak beraktivitas produktif.

Baca juga : Saleh Partaonan Daulay: Banyak Yang Gulung Tikar Saat Pandemi

"Menurun sekitar 0,97 persen dibandingkan periode Agustus 2022," tulis laporan BPS.

Sementara, berdasarkan daerah tempat tinggal, tercatat 5,2 juta anak muda tergolong dalam kategori tak beraktivitas produktif yang tinggal di perkotaan, dan 4,6 juta yang tinggal di perdesaan. 

Lebih lanjut, jika digolongkan menurut umur, terdapat 3,4 juta yang tergolong kategori tidak beraktivitas produktif berusia 15-19 tahun, dan terdapat 6,4 juta yang berusia 20-24 tahun.

Merespons hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan kenapa banyak Gen Z yang menganggur. Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, Gen Z dalam usia mencari pekerjaan.

Baca juga : Menkes: Insya Allah Tak Almarhum Di Bawah 70

"Itu biasanya mereka yang lebih banyak menganggur sedang mencari pekerjaan. Mereka yang lulus sekolah, atau lulus kuliah. Usia 24 tahun itu biasanya sudah lulus S1. Usia 18 tahun lulus SMA," ujar Ida dikutip dari detikFinance. 

Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kurniasih Mufidayati menilai, banyaknya Gen Z yang menganggur atau tidak ada kegiatan produktif, akibat kurangnya pengelolaan bonus demografi.

Menurut dia, bonus demografi yang dimiliki Indonesia, harus diiringi kesempatan kerja masyarakat.

Sementara, Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menilai, pandemi Covid-19 sebagai salah satu penyebab utama Gen Z banyak menganggur atau tidak beraktivitas. 

Baca juga : Kata Banteng, Itu Bukan Sinyal Pergantian Ketum

Menurut dia, Covid-19 juga mempengaruhi sistem belajar mengajar dan berakibat pada menurunnya kualitas sumber daya manusia. 

Untuk membahas topik ini lebih lanjut, berikut wawancara dengan Kurniasih Mufidayati.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.