Dark/Light Mode

Ingatkan Masyarakat Rajin Cek Kesehatan

Menkes: Insya Allah Tak Almarhum Di Bawah 70

Minggu, 26 Mei 2024 07:30 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat perlu mewaspadai penyakit KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi/ginjal). KJSU, merupakan penyakit yang banyak merenggut nyawa masyarakat Indonesia.

MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membeberkan, data dari berbagai rumah sakit di Indonesia mencatat, penyakit kronis KJSU menjadi penyebab terbanyak kematian.

Masyarakat diminta waspada dan melakukan deteksi dini dengan melakukan kontrol ke­sehatan. “Penyakit-penyakit kronis (KJSU) ini dapat dide­teksi dini dan bisa kita cegah,” ujarnya dalam keterangan pers, di Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Diingatkannya, strategi yang benar bukan mengobati orang sakit, tetapi mencegahnya. “Ini beda strateginya,” tegas Budi.

Eks Direktur Utama Bank Mandiri ini mengungkapkan, Kemenkes telah menyiapkan berbagai kemudahan bagi ma­syarakat yang ingin mengecek kesehatan. Kemenkes telah merevitalisasi 10.000 Puskes­mas dengan melengkapi alat pemeriksaan kesehatan, meliputi pengukur tekanan darah, gula darah, dan lemak darah.

Masyarakat juga bisa mendapatkan obat secara gratis dari puskesmas jika hasilnya tidak normal. “Kalau bapak dan ibu semua rajin mengukur tekanan darah, gula darah, Insya Allah, bapak dan ibu, tidak akan ada berita meninggal di bawah usia 70 tahun,” tuturnya.

Baca juga : Kata Banteng, Itu Bukan Sinyal Pergantian Ketum

Budi menyatakan, untuk membuat orang sehat diperlukan penguatan upaya promotif dan preventif ketimbang upaya ku­ratif. “Kalau mau sehat, jangan tunggu sampai sakit. Jaga tetap sehat,” ingat Budi.

Kemenkes berkomitmen untuk memperkuat pencegahan program penyakit KJSU lewat Transformasi Layanan Rujukan.

Kebijakan ini diambil untuk mengatasi kurangnya kapasitas pelayanan rujukan di RS. Kebi­jakan tersebut akan diterapkan di semua rumah sakit umum daerah (RSUD), di 38 provinsi di Indonesia.

“Transformasi layanan ruju­kan memiliki fokus peningka­tan kualitas serta pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia,” ungkap eks Wakil Menteri BUMN ini.

Salah satu upaya mencapai tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder dan tersier. Upaya itu diimplementasikan Kemenkes dengan membangun serta mengembangkan rumah sakit di bawah naungannya hingga di wilayah paling timur Indonesia.

“Fokus transformasi layanan rujukan dimulai pada layanan spesialistik bagi KJSU. Karena ini jadi penyebab kematian tertinggi sekaligus pembiayaan tertinggi,” bebernya.

Baca juga : Duet Mantra & Mulia Yakin Menang Di Kandang Banteng

Budi menilai, rumah sakit rujukan, seperti RSUD memiliki kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik dibandingkan RS di bawahnya.

Untuk menangani KJSU di masyarakat maka dibutuhkan sinergi yang kuat dalam pelayanan. “Kami berusaha mem­berikan perhatian khusus pada penyakit katastropik tersebut. Melalui transformasi layanan rujukan di berbagai RS,” tu­turnya.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya mengatakan, sebagai upaya mendu­kung layanan masyarakat dalam mencegah dan penanganan yang optimal, rujukan rumah sakit akan berbasis kompetensi sesuai SDM, alat kesehatan, dan sarana prasarana.

“Kita berfokus pada program KJSU-KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Ini sudah ter-mapping,” katanya.

Harapannya, minimal akan ada satu Rumah Sakit berstrata Madya dalam satu kabupaten/kota dan Rumah Sakit Provinsi berstrata utama.

Ia mengungkapkan, saat ini sudah diluncurkan program Strengthening Indonesia’s HealthCare Referral Network atau disingkat SIHREN.

Baca juga : Indonesia Bakal Alami Musim Kemarau Basah

“Ini merupakan penguatan sistem layanan kesehatan ruju­kan,” ungkapnya.

Azhar bilang, Pemerintah akan memberikan bantuan pera­latan pendukung kepada rumah sakit yang menjadi pengampu pelayanan penyakit yang men­jadi prioritas nasional seperti KJSU sebagai penyebab kema­tian tertinggi.

Tujuan dari Program SIHREN adalah untuk memperkuat sistem pelayanan rujukan kesehatan di Indonesia.

“Kami ingin dengan terlak­sananya program SIHREN dapat menurunkan angka kesakitan/kematian KJSU di Indonesia,” paparnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.