Dark/Light Mode

Pemerintah Target Ekonomi Tumbuh Di Atas 5 Persen Tahun 2025

Kinerja Manufaktur Kudu Lari Kencang

Minggu, 26 Mei 2024 07:10 WIB
Menteri Keuangan(Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan(Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah pasang target pertumbuhan ekonomi di rentang 5,1-5,5 persen pada 2025 atau di awal Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Target tersebut dipatok dalam rangka mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan pasca pandemi Covid-19. Target ini sekaligus untuk merealisasikan Indonesia sebagai negara maju sesuai Visi Indonesia Emas 2045.

“Kita ingin pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan berkualitas. Pada 2025 diperkirakan berada pada kisaran 5,1 persen hingga 5,5 persen. Target itu diharapkan menjadi fondasi kuat untuk pertumbuhan yang lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Proyeksi target tersebut diungkapkan wanita yang akrab disapa Ani itu saat Rapat Paripurna DPR tentang Penyampaian Pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF).

Baca juga : Pertamina Go Global

Ani mengatakan, basis proyeksi pertumbuhan ekonomi ditopang oleh kondisi ekonomi Indonesia yang sedang bagus. Mulai dari terkendalinya inflasi, kelanjutan dan perluasan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA), pengembangan industri kendaraan listrik, dan digitalisasi yang didukung oleh perbaikan iklim investasi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Pemerintah, kata Ani, juga telah mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan global yang masih tinggi, serta imbal hasil (yield) Surat Berharga Nasional (SBN) Tenor 10 Tahun yang diperkirakan berada pada kisaran 6,9 persen hingga 7,3 persen.

“Kita juga proyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di rentang Rp 15.300,00- Rp 16.000,00. Sedangkan inflasi diperkirakan dapat dikendalikan pada kisaran 1,5 persen hingga 3,5 persen,” sambung Ani.

Baca juga : Rumah Dinas Camat Dan Lurah Jadi Sarang Tikus

Menurut Ani, dengan mencermati tensi geopolitik yang saat ini masih berlanjut, maka harga minyak mentah Indonesia diperkirakan 75-85 dolar AS per barel, lifting minyak bumi 580 ribu-601 ribu barel per hari dan lifting gas 1.004-1.047 ribu barel setara minyak per hari.

“KEM PPKF 2025 disusun pada masa transisi dari Pemerintahan saat ini untuk Pemerintahan selanjutnya. Kebijakan fiskal harus menjadi fondasi agar proses pembangunan dapat berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga memastikan kebijakan yang dibuat Pemerintah pada 2025 di sektor Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan dirancang untuk mampu merespons dinamika perekonomian domestik dan global.

Baca juga : Atalanta Vs Torino, Misi Amankan Liga Champions

“Selain itu, sekaligus untuk menjawab tantangan serta mendukung pencapaian target pembangunan secara optimal,” ujar Ani.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.