Dark/Light Mode

Masuk Rekor MURI

Dosen Esa Unggul Jadi Doktor Seni Fotografi Pertama Penyandang Disabilitas

Sabtu, 17 Juni 2023 21:19 WIB
Dosen Fotografi Universitas Esa Unggul Jakarta Muhammad Fauzi menerima sertifikat Rekor MURI setelah berhasil meraih doktor fotografi disabilitas pertama. (Foto: Dok. UEU)
Dosen Fotografi Universitas Esa Unggul Jakarta Muhammad Fauzi menerima sertifikat Rekor MURI setelah berhasil meraih doktor fotografi disabilitas pertama. (Foto: Dok. UEU)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dosen Fotografi Universitas Esa Unggul Jakarta Muhammad Fauzi, yang merupakan penyandang disabilitas rungu, menamatkan pendidikan S3 dengan nilai memuaskan di Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Dia pun menjadi peraih gelar Doktor Seni Fotografi Penyandang Disabilitas, dan dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Dalam gelar karya dan sidang terbuka yang dilaksanakan Senin (12/6), di Teater besar ISI Surakarta, pria yang akrab disapa Azi ini berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan sembila penguji, yakni Prof Bambang Sunarto, Zulkarnain Mistortoyfi, Prof Pande Made Sukerta, Sri Hesti Heriwati, Prof Sunarmi, Prof Guntur, Prayanto Widyo Harsanto, Anies Baswedan, dan Eko Supriyanto.

Azi mengangkat disertasi dengan judul "Fotografi Isyarat: Penciptaan Seni Fotografi Ekspresionisme dengan Objek Pergerakan Tangan". Meski dalam kondisi keterbatasan, ia memiliki semangat luar biasa dalam menempuh pendidikan juga meraih cita-citanya sebagai doktor.

Baca juga : Cetak Rekor MURI, Selis E-Max Long Rang Tempuh Jarak 280 Km Sekali Pengisian

Dalam laporannya, Rektor ISI I Nyoman Sukerna sekaligus penguji, menyatakan kebanggaannya ke Azi yang lulus dengan predikat cumlaude. “Kami bangga, Muhammad Fauzi adalah salah satu penyandang difabel pertama yang lulus program doktor," ungkap Sukerna.

Anies Baswedan, yang menjadi salah satu penguji, mengapresiasi ISI Surakarta yang telah memberikan kesetaraan kesempatan kepada penyandang disabilitas seperti yang diberikan kepada Azi hingga bisa meraih prestasi sekaligus menghasilkan karya yang luar biasa.

"Saya hadir di sini dengan adanya undangan sebagai penguji. Ini merupakan sebuah kehormatan. Terima kasih kepada ISI Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada Doktor Fauzi. Ini menunjukkan kepada kita bahwa yang dibutuhkan penyandang disabilitas adalah kesetaraan kesempatan. Sebab, ketika ada, maka mereka bisa berprestasi dan menghasilkan karya yang luar biasa," ujar Anies.

Baca juga : Telkom Dorong Digitalisasi Bagi Penyandang Disabilitas

Sementara, dalam ungkapannya, Azi menuturkan sangat luar biasa dan bangga atas pencapaian. Dia mempersembahkan ini untuk masyarakat disabilitas rungu Indonesia.

Menurutnya, ini adalah titik awal menuju Indonesia yang setara bagi disabilitas dalam segala aspek. Dimulai dari filosofi Esa Unggul yang unggul untuk menjadi pertama dan garda terdepan bagi bangsa Indonesia dalam memanusiakan manusia.

“Saya sangat terhormat diberi kepercayaan mengajar di Esa Unggul sehingga menjadi motivasi hebat bagi saya untuk berkarya dan terus berinovasi. Tanggal 12 Juni 2023 adalah hari bersejarah bagi masyarakat disabilitas rungu Indonesia dalam pencapaian keseteraan hak belajar ke jenjang yang tertinggi," ungkapnya.

Baca juga : Dukung Program Mudik BUMN, Munadi Herlambang: Jasa Raharja Berangkatkan Penyandang Disabilitas

Pihak Universitas Esa Unggul dan segenap civitas akademi mengucapkan selamat atas keberhasilan Azi. Esa Unggul mendoakan Azi semaki sukses dan ilmunya dapat diterapkan di masyarakat, terutama penyandang disabilitas.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.