Dark/Light Mode

REI Minta Insentif PPN Sektor Properti Diperpanjang

Rabu, 17 November 2021 11:44 WIB
Ilustrasi perumahan. (Foto: ist)
Ilustrasi perumahan. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sektor properti mendorong percepatan pemulihan ekonomi.

Namun sayangnya, perpanjang insentif PPN sektor properti oleh pemerintah bakal berakhir akhir tahun 2021. Padahal, insentif yang digelontorkan pemerintah tersebut, telah mendorong pertumbuhan permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) cukup signifikan sampai kuartal III tahun ini. 

Sekjen DPP Real Estate Indonesia (REI), Amran Nukman mengusulkan, agar insentif PPN perumahan tersebut dapat diperpanjang hingga tahun 2022. Ia menilai, potensi penambahan penyerapan PPN mencapai Rp 2,12 triliun. 

Baca juga : Prabowo Di Atas Angin

Asosiasi pengusaha properti ini juga memperkirakan bahwa perpanjangan insentif akan membawa semakin banyak multiplier effect, terutama ke berbagai industri sehingga mendorong pemulihan ekonomi nasional.

"Kita sedang berupaya melakukan lobi-lobi. Mudah-mudahan bisa diperpanjang sampai desember tahun depan, bukan berakhir 1 bulan lagi," jelas Amran dalam media & public discussion InfobankTalkNews bertajuk Geliat Sektor Properti di Masa Pandemi, Mampukah jadi Motor Pemulihan Ekonomi? secara virtual, Selasa (16/11).

Selain perpanjangan insentif PPN perumahan, REI mengusulkan agar program pengakuan PPN diperhitungkan pada tanggal transaksi pembelian. Lalu, insentif ini juga diusulkan agar berlaku bagi rumah inden dan bukan hanya ready stock saja. Asal tahu saja, fasilitas PPN diberikan untuk penyerahan rumah tapak baru dan unit hunian rumah susun baru.

Baca juga : Sandiaga Uno Ajak Insinyur Majukan Sektor Parekraf

Insentif diskon pajak berupa fasilitas PPN diberikan 100 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual paling tinggi Rp 2 miliar dan 50 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual di atas Rp 2-5 miliar.

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terus berupaya untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional melalui penyaluran kredit di sektor properti. Perseroan pun menargetkan, tahun depan akan ada 200 ribu unit KPR yang akan disalurkan BTN.

Direktur Consumer and Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar merinci, sekitar 195 ribu unit KPR Subsidi akan didanai di 2022. Pendanaan ini akan melalui berbagai skema seperti KPR Subsidi, FLPP, BP Tapera, dan BP2BT.

Baca juga : Nakes Dimanjain, Nggak Apa-apa...

"Untuk jumlah yang didanai nanti akan ada lebih dari 200 ribu unit baik subsidi maupun non subsidi," jelasnya di kesempatan yang sama.

Sementara, BTN memperkirakan akan ada 51 ribu unit KPR Subsidi akan didanai pada tahun depan. Penyaluran ini juga akan melalui berbagai jalur, seperti kerja sama BP TWD AD, D2C (Direct to Consumer), kerja sama dengan agen properti dan developer, serta BP Jamsostek.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.