Dark/Light Mode

Jalankan Arahan Erick Thohir

Indonesia Power Ubah Gas Buang Pembangkit Jadi Oksigen Medis

Jumat, 19 November 2021 11:11 WIB
Jalankan Arahan Erick Thohir Indonesia Power Ubah Gas Buang Pembangkit Jadi Oksigen Medis

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Indonesia Power berhasil mengolah gas buang pembangkit menjadi oksigen. Anak usaha PT PLN (Persero) ini telah menyalurkan oksigen medis tersebut dari Priok Power Generator, Operation and Maintenance Services Unit (POMU) untuk fasilitas kesehatan (faskes).

Direktur Utama PT Indonesia Power Ahsin Sidqi mengatakan, oksigen medis itu tersalurkan ke sebagian rumah sakit dan Puskesmas di Jakarta Utara.

Ide ini dia bilang tidak lepas dari perintah Menteri BUMN Erick Thohir.

"Selama ini hanya dibuang ke langit. Atas arahan Pak Erick Thohir kami coba dengan tim engineering sekarang sudah dapat dihasilkan oksigen medis dengan standar medis," kata Ahsin saat konferensi pers penyerahan secara simbolis tabung oksigen kepada perwakilan rumah sakit Di kantor POMU di Jakarta Utara, kemarin.

Arahan Menteri BUMN saat itu juga didorong oleh ledakan kasus penularan Covid-19 di bulan Juli.

Baca juga : Milad Muhammadiyah, Haedar Optimis Indonesia Bangkit Hadapi Pandemi

Lonjakan Covid-19 yang tinggi membuat oksigen serta tabungnya menjadi langka.

Dia memastikan produksi oksigen dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Priok memenuhi standar baku mutu untuk medis.

Hal itu dibuktikan dari sertifikat yang diterbitkan oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta.

"Oksigen ini sudah ada sertifikasi yang sangat layak untuk digunakan masyarakat, khususnya pada pasien yang memerlukan," tegasnya.

Pembangkit listrik yang dikelola oleh Indonesia Power itu dipastikan bukan untuk tujuan komersil, namun untuk kepentingan sosial.

Baca juga : Pertama di Indonesia, PMI Gandeng Grab Dukung Pengantaran Kantong Darah di Makassar

Perusahaan siap menyerahkan sekitar 2.645 tabung oksigen (berukuran satu meter kubik) selama satu tahun.

"Ini adalah inovasi dan keterpanggilan jiwa kami melihat waktu Covid-19, oksigen itu sempat sulit (dicari)," ujar Ahsin.

Nilai investasi yang dibutuhkan, menurut Ahsin, tidak banyak, sekitar Rp 250 juta. Itu pun kalau ditambahkan dengan modal awal, yakni membeli kompresor hidrogen.

"Karena sebetulnya produksi oksigen hanya dampak samping dari bahan baku yang selama ini terbuang," katanya.

Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PT PLN (Persero) Syofvi Felienty Roekman menjelaskan, produksi oksigen yang dilakukan PLN Group ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca juga : Ekspor Kopi Indonesia Ke Jepang Meningkat 9,62 Persen

Agar seluruh BUMN mengoptimalkan aset dan kemampuan yang dimiliki untuk membantu penanganan Covid-19.

"Kami berharap oksigen hasil produksi Indonesia Power ini dapat bermanfaat bagi masyarakat melalui RSUD dan Puskesmas di Jakarta Utara. Ini merupakan perhatian PLN kepada masyarakat, melaui anak usahanya," tuturnya.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim bersyukur dengan adanya inovasi ini. Dia mengaku, PT Indonesia Power khususnya Priok POMU serta PT PLN (Persero) selalu berkolaborasi dalam memberikan bantuan pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam kegiatan sosial, kesehatan dan lingkungan.

"Dan hari ini kami mendapat bantuan kembali berupa tabung oksigen dan juga bantuan alat untuk mengukur stunting (infantometer) di Jakarta Utara," kata Ali. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.