Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kurangi Beban Utang
Krakatau Steel Bakal Divestasi Aset KSI
Minggu, 28 November 2021 06:50 WIB
Sebelumnya
Pengamat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto melihat, KS sudah berupaya menerapkan beragam strategi demi menyulap buntung menjadi untung. Yakni mulai dari perampingan produk, melakukan serangkaian langkah efisiensi biaya dan lainnya, guna keberlangsungan perusahaan.
“Langkah restrukturisasi harus terus dilanjutkan dengan konsisten, agar kinerja yang sudah positif ini bisa terus berlanjut ke depannya,” ujarnya, kepada Rakyat Merdeka.
Begitu juga dengan rencana BUMN baja itu untuk melakukan right issue. Ia menilai, hal ini menjadi opsi yang dimungkinkan perusahaan untuk mendapatkan fresh capital guna menutupi kebutuhan pendanaan.
Baca juga : Airlangga Bidik Kerja Sama Yang Nyata Di Presidensi G20
Mengingat, Krakatau Steel bukan salah satu BUMN yang diusulkan atau menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menutupi utang-utang yang ditanggungnya.
“Right issue ini alternatif untuk mendapatkan pendanaan, baik untuk memenuhi kepentingan pelunasan utang atau pun kebutuhan opex (operating expense/biaya operasional) atau capex (capital expenditure/modal kerja) yang lain,” ungkapnya.
Tak hanya itu, alternatif untuk mendapatkan dana segar juga bisa dilakukan perseroan dengan membawa beberapa anak perusahaan yang prospektif untuk IPO (Initial Public Offering) di pasar modal.
Baca juga : Wamenag: Wisata Halal Bukan Islamisasi
“Dana hasil IPO anak perusahaan tentu sebagian bisa dipakai induk untuk menutupi kebutuhannya,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia berharap, seiring pertumbuhan ekonomi tahun depan yang membaik dibanding tahun ini, bisa menarik minat pasar dalam berbagai aksi korporasi tersebut.
“Semoga ketika ekonomi mulai tumbuh, kebutuhan market akan baja juga ikut tumbuh dan berdampak positif bagi perusahaan,” harapnya.
Baca juga : BPIP: Kampus Sasaran Pengembangan Karakter Pancasilais
Sebelumnya, Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir mengatakan, utang Krakatau Steel menumpuk hingga mencapai 2 miliar dollar AS (Rp 31 triliun) akibat proyek pembangunan pabrik baja sistem tanur tinggi atau blast furnace tak beroperasi sesuai target. Padahal, proyek tersebut sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp 12,16 triliun.
Karenanya, beban dari proyek blast furnace berkontribusi cukup besar pada beban utang beserta bunga yang harus ditanggung Krakatau Steel. [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya