Dark/Light Mode

Minimal Tahun 2060 Beres

Sri Mul Optimis, Pertamina Bisa Jadi Pilar Pencapaian Nol Emisi Karbon

Selasa, 7 Desember 2021 19:31 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati (Foto: Istimewa)
Menkeu Sri Mulyani Indrawati (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
QPertamina juga mengambil peran strategis dalam produksi dan pengembangan ekosistem baterai di Indonesia.

"Kami juga berkomitmen untuk memperkuat gasifikasi terintegrasi, membantu pelanggan kami di sektor transportasi, rumah tangga, dan industri untuk mengurangi emisi. Di bidang pembangkit listrik, kami terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan serta rendah karbon yang memungkinkan kami mengurangi jejak karbon," katanya.

Upaya pemanfaatan carbon capture, utilization, and storage (CCUS) untuk memanfaatkan karbon untuk peningkatan produksi beberapa ladang minyak dan gas juga menjadi fokus dalam penerapan energi hijau di perusahaan.

Baca juga : Bek Persebaya Ini Ungkap Menu Latihan TC Timnas Di Turki

Upaya lain yang dilakukan untuk mengurangi emisi dari kegiatan operasi dan produksi, termasuk inisiatif memanfaatkan gas suar dan program Langit Biru untuk mendorong masyarakat menggunakan bahan bakar rendah emisi karbon.

Pada kesempatan itu, Iman juga mengatakan meskipun di tengah kondisi pandemi Covid-19 dan menghadapi triple shock yakni penurunan harga minyak mentah dunia, penurunan konsumsi BBM di dalam negeri serta pergerakan nilai tukar dolar yang berdampak pada rupiah, namun Pertamina kembali mencatat sebagai perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 pada 2021.

"Dengan nilai revenue perusahaan sebesar 41,47 miliar dolar AS di tahun buku 2020, Pertamina berhasil menempati posisi 287 dalam Fortune Global 500 tersebut," ungkapnya.

Baca juga : 2 Tahun Berdiri, Partai Gelora Bidik Kemenangan Di Tangsel

Pertamina akan terus memperkuat komitmen untuk mencapai visi perusahaan dan aspirasi pemegang saham dalam rangka transformasi menuju perusahaan global energi terdepan dengan target nilai pasar 100 miliar dolar AS pada 2024, sekaligus melanjutkan agenda utama transisi energi ke depan.

Transformasi melalui restrukturisasi holding dan subholding yang sudah berjalan merupakan langkah strategis untuk mampu beradaptasi dengan perubahan ke depan.

"Pertamina harus bergerak lebih lincah, cepat serta efektif untuk penguatan bisnis eksisting dalam mengelola dan menyediakan energi bagi kepentingan masyarakat hingga pelosok negeri, maupun untuk berlari kencang melakukan pengembangan bisnis yang lebih luas, terutama di bidang energi baru dan terbarukan," ujarnya.

Baca juga : Ini Prinsip dan Peta Jalan Pemerintah Capai Net Zero Emission

Inovasi berbasis teknologi akan dilakukan di holding maupun subholding yang telah dibentuk untuk beroperasi menjalankan bisnisnya dengan optimal.

Digitalisasi serta research and development menjadi kunci kesuksesan sebuah perusahaan kelas dunia di tengah tantangan perubahan landscape bisnis secara global.

"Untuk meningkatkan wawasan bersama terkait inovasi teknologi dan bisnis, serta untuk memicu diskusi di tingkatan strategis, kami menghadirkan Pertamina Energy Webinar Tahun 2021 dengan mengusung tema Energizing Your Future," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.