Dark/Light Mode

Marak Penipuan, GoTo Financial Sosialisasi Bertransaksi Aman

Selasa, 7 Desember 2021 21:18 WIB
Diskusi GoTo Financial. (Foto: ist)
Diskusi GoTo Financial. (Foto: ist)

 Sebelumnya 
Pengetahuan tentang cara menjaga pilar keamanan digital dapat menjadi solusi melawan maraknya tren rekayasa sosial (social engineering), yaitu teknik manipulasi yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan yang memanfaatkan kelalaian pengguna platform digital untuk mendapatkan data pribadi yang berharga.

Baca juga : Sebentar Lagi Pensiun, Merkel Siap Golkan Aturan Wajib Vaksinasi

Plt Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Teguh Arifiyadi mengatakan, sejak pandemi, kasus penipuan berbasis rekayasa sosial semakin meningkat, menarget UMKM sebagai salah satu korbannya. 

Baca juga : Gerindra Ingin Jadi Partai Transparan

"Penipuan jenis ini mendominasi hampir 95 persen dari total laporan. Sejak Maret 2020 hingga saat ini, total laporan yang masuk lebih dari 250 ribu, meningkat drastis dari 8 ribu laporan pada 2017," sebut Teguh.

Baca juga : Mudahkan Pelanggan, Telkom Luncurkan Versi Terbaru myIndiHome

Teguh menjelaskan, terdapat tiga metode rekayasa sosial yang paling sering terjadi di 2021, yaitu phishing (membagikan link palsu berbahaya), baiting (memancing korban dengan iming-iming manfaat atau hadiah), dan pre-texting (mengelabui korban untuk mendapatkan data pribadi). [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.