Dark/Light Mode

Strategi Business Survival Terbukti Jitu, AP II Berhasil Bayar Obligasi Tepat Waktu

Rabu, 15 Desember 2021 17:54 WIB
Terminal III Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Humas AP II)
Terminal III Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Humas AP II)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 menghadirkan tantangan terberat sepanjang sejarah bagi dunia penerbangan global, termasuk di Indonesia.

Menjawab tantangan itu, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II yang mengelola 20 bandara di Indonesia menjalankan strategi Business Survival dengan memperketat cost leadership (mengukur hasil yang didapat dengan biaya yang dikeluarkan) dalam setiap program, serta cash flow management (pengaturan arus keluar masuk kas) secara efisien.

Sebagai upaya meningkatkan cost leadership dan cash flow management di tengah pandemi, AP II mengimplementasikan skema supplier financing. Demi menjaga pengembangan dan pembangunan infrastruktur, yang dinilai penting untuk mendukung operasional bandara dan pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga : Celine Evangelista, Tepis Isu Bercerai Karena Selingkuh

Director of Finance and Risk Management PT Angkasa Pura II (Persero) Wiweko Probojakti mengatakan  AP II menandatangani skema supplier financing bersama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan Bank Mandiri untuk pembiayaan 4 pekerjaan dengan nilai maksimal Rp 400 miliar.

Keempat pekerjaan itu meliputi pembangunan hotel domestik Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, jasa konstruksi lanjutan pekerjaan aksesibilitas, pelebaran dan perpanjangan runway Bandara Banyuwangi, dan perluasan gedung Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

"Supplier financing ini adalah salah satu opsi pendanaan yang prosesnya sederhana dan bunga yang kompetitif, karena ada kepentingan 3 pihak di sana. Yakni AP II selaku pemberi pekerjaan, WIKA sebagai kontraktor (supplier), dan Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan yang melakukan pembiayaan. Sehingga, bisa mewujudkan cost leadership,” Wiweko Probojakti yang biasa disapa Dodit.

Baca juga : RNI Bakal Optimalisasi Aset lahan

Melalui opsi supplier financing, bank akan membayarkan terlebih dahulu tagihan dari kontraktor. Skema ini akan membuat AP II bisa lebih efisien dalam mengatur cash flow.

“Opsi supplier financing ini juga untuk memastikan pembangunan infrastruktur di bandara AP II bisa tetap berjalan. Sehingga, daya saing bandara dapat tetap terjaga dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” jelas Dodit.

Lunasi obligasi

Baca juga : Tembus Wilayah Terisolir, PLN Berhasil Pulihkan 10 Gardu Listrik Di Ulumanda Sulbar

Cost leadership dan cash flow management yang efisien didukung dengan penerapan konsep supplier financing, secara tidak langsung membantu AP II untuk dapat memenuhi kewajiban. Dengan tetap menjaga kesinambungan pembangunan infrastuktur bandara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.