Dark/Light Mode

Kopi Sachet, Tools Direktur BRI Ubah Kultur Anak Buah

Minggu, 26 Desember 2021 16:38 WIB
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK Supari saat menjadi bintang tamu dalam Muda Podcast Series bersama RM.id bertajuk Komunikasi Transformasi Ala Angkringan, Emang Bisa? yang ditayangkan di kanal Youtube BUMN Muda, Jumat (24/12). (Foto: BUMN Muda)
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK Supari saat menjadi bintang tamu dalam Muda Podcast Series bersama RM.id bertajuk Komunikasi Transformasi Ala Angkringan, Emang Bisa? yang ditayangkan di kanal Youtube BUMN Muda, Jumat (24/12). (Foto: BUMN Muda)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Supari punya cara unik untuk mengubah budaya atau kultur kerja anak buahnya. Salah satunya, dengan kopi sachet. Wah, bagaimana ceritanya?

Dalam Muda Podcast Series bersama RM.id bertajuk "Komunikasi Transformasi Ala Angkringan, Emang Bisa?' yang ditayangkan di kanal Youtube BUMN Muda, Jumat (24/12), Supari menjelaskannya.

Baca juga : Direktur BRI: Hidup Saya Serba Kebetulan

Awalnya, Supari diminta membuka kotak misteri yang disodorkan Direktur Rakyat Merdeka, Kiki Iswara. Begitu dibuka, dia tampak kaget.

"Hahahaha… waduuh, nah ini dia, saya jadi inget itu, pada saat saya diberi tugas sebagai CEO Regional di Padang, tahun 2012. Ini adalah tools saya untuk mengubah culture teman-teman," tuturnya sambil menunjukkan barang yang rupanya adalah sebuah kopi sachet.

Baca juga : Menteri Teten Targetkan Ubah Struktur Ekonomi Tanah Air

Saat itu, kata Supari, para pegawai BRI di Padang masih belum bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan. Karena itu, mereka masih menggunakan cara-cara lama.

"Nah kalau saya harus ngomong dengan 4-5 ribu orang kan susah gitu, maka saya kemas dan saya kirim kopi ini kepada mereka," bebernya.

Baca juga : Syukurlah, Kompetisi Liga 2 Boleh Digelar Di Luar Pulau Jawa

Kopi itu diberikan disposisi alias tulisan Supari, yang merupakan plesetan dari tagline kopi sachet tersebut. "Dari bongkar kebiasaan lama, bongkarnya saya ubah, jadi kubur. Kubur kebiasaan lama," ungkapnya.

Bagaimana respon para pegawai? Supari bilang, hal itu sangat bermakna bagi mereka. "Kenapa saya bisa menyimpulkan sangat bermakna bagi mereka? Ini dipigura mas, dipigura, kemudian ditempel di tempat orang absen. Jadi tiap hari liat tagline kubur kebiasaan lama," beber pria kelahiran 55 tahun yang lalu itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.