Dark/Light Mode

Kelola Lingkungan Optimal

Top, Petrokimia Gresik Raih Propernas Emas Pertama Dari KLHK

Rabu, 29 Desember 2021 08:27 WIB
Dari kiri ke kanan, Dirut PT Petrokimia Gresik  Dwi Satriyo Annurogo, Wapres KH. Maruf Amin dan Menteri LHK, Siti Nurbaya berfoto bersama usai penyerahan penghargaan Propernas Emas (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Tingkat Nasional) oleh Kementerian LHK di Jakarta, Selasa (28/12). (Foto: Dok. Pupuk Indonesia)
Dari kiri ke kanan, Dirut PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, Wapres KH. Maruf Amin dan Menteri LHK, Siti Nurbaya berfoto bersama usai penyerahan penghargaan Propernas Emas (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Tingkat Nasional) oleh Kementerian LHK di Jakarta, Selasa (28/12). (Foto: Dok. Pupuk Indonesia)

 Sebelumnya 
Untuk sampai di titik ini, dibutuhkan komitmen kuat dan konsisten dalam pengelolaan lingkungan dari seluruh elemen perusahaan.

Dalam hal ini, Petrokimia Gresik diwajibkan mempertahankan Propernas Hijau dua kali berturut-turut sebelum mendapatkan Propernas Emas, yaitu tahun 2019 dan 2020.

Lebih lanjut Dwi Satriyo mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 merupakan situasi yang tidak mudah untuk dihadapi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan industri, terlebih Petrokimia Gresik tetap melaksanakan penugasan untuk penyediaan pupuk nasional dan menjadi solusi agroindustri sehingga Petrokimia Gresik tetap melaksanakan kegiatan operasional dengan mempertahankan dan menjaga aspek-aspek lingkungan hidup.

Pandemi Covid-19 juga sedikit banyak mempengaruhi program perusahaan dalam meraih Propernas Emas 2021. Oleh karena itu, Petrokimia Gresik telah melakukan pengkajian yang mendalam dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk tetap mewujudkan program yang selaras dengan kondisi terkini.

Baca juga : Terus Jaga Lingkungan, PLN Raih 8 Proper Emas Dan 20 Proper Hijau Dari KLHK

Di 2021 ini, Petrokimia Gresik berhasil meraih Propernas Emas bersama 46 perusahaan lainnya. Perusahaan dinilai memenuhi kriteria “Propernas Emas” melalui program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) “LITERASI”. Literasi (Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi) merupakan program CSR yang dijalankan Petrokimia Gresik di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan.

Program ini melahirkan inovasi sosial yang mampu menjawab beberapa masalah di lingkungan Desa Sumbersari melalui Bank Literasi. Program ini berhasil mendorong local hero untuk menciptakan program yang insklusif untuk kesejahteraan masyarakat Desa Sumbersari dan sekitarnya.

“Program ini menjadi solusi komprehensif, bahkan mampu memberikan nilai tambah atas segala permasalahan peternak sapi yang selama ini menjadi momok,” ujar Dwi Satriyo.

Melalui Program Literasi, lahirlah tabungan limbah ternak, produk media tanam, serta kemudahan membayar premi Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Kerbau (AUTS/K) yang dapat melindungi usaha peternak.

Baca juga : Lanjutkan Tren Positif Di PLN Grup, Indonesia Power Raih 4 Proper Emas Di 2021

Dimana limbah yang disetorkan kepada Bank Literasi ditukar dengan rupiah yang dapat digunakan untuk membayar premi asuransi. Sedangkan tabungan limbah ternak itu sendiri digunakan sebagai bahan baku media tanam / pupuk kompos yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura.

Selanjutnya, hasil panen dari tanaman hortikultura diolah menjadi produk jamu dan katering yang dapat dijual langsung ke konsumen.

Tomi Distianto, local hero dalam Program Literasi mengungkapkan bahwa dirinya dan masyarakat Sumbersari merasakan adanya perubahan yang signifikan sejak tahun pertama pembinaan hingga kini.

“Dari peternak yang hanya tahu merumput setiap hari kini mengerti soal silase dan fermentasi, dari peternak yang menumpuk kotoran ternak dan hanya menjadi limbah kini berkembang produktif mengubahnya menjadi berkah.” ungkapnya.

Baca juga : Thailand Umumkan Klaster Domestik Omicron Pertama Di Kalasin

Dengan adanya program Literasi, anggota menganggap beternak sapi bukan lagi sebagai kerja sambilan. Sehingga mereka lebih fokus dalam mengembangkan usaha ini untuk peningkatan kesejahteraan. “Dengan demikian, upaya regenerasi peternak sapi juga berjalan otomatis,” imbuh Tomi.

Atas inovasi-inovasi tersebut, Petrokimia Gresik mampu menghemat biaya operasional hingga Rp 258 miliar. Untuk itu, Dwi Satriyo menegaskan bahwa pengelolaan lingkungan saat ini bukan lagi sebatas kewajiban, tapi sudah menjadi kebutuhan sebuah industri dalam upaya meningkatkan competitiveness.

"Pencapaian ini memang yang tertinggi, tapi upaya pengelolaan lingkungan bukan berarti berhenti sampai di sini. Komitmen ini harus terus ditingkatkan, karena semakin baik pengelolaan lingkungan hidup sebuah perusahaan, maka semakin banyak dampak positif yang bisa diberikan maupun didapatkan,” tandas Dwi Satriyo. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.