Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Wisata Ke Luar Negeri, Karantina Minta Gratis
Malu Dong, Ah...
Selasa, 21 Desember 2021 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perubahan aturan masa karantina dari 5 hari menjadi 10 hari bagi pelaku perjalanan luar negeri, mulai timbulkan masalah. Selain antrean penumpang, ternyata banyak bermunculan calo karantina di bandara. Ada yang ngaku harus bayar Rp 19 juta per orang untuk melakukan karantina. Warga dunia maya khawatir, akhirnya kebijakan karantina membuat merana.
Sejak aturan wajib karantina 10 hari diberlakukan, cerita-cerita kurang enak beredar di media sosial. Mulai dari penumpukan penumpang yang umumnya TKI dan pelajar yang baru pulang ke tanah air. Para penumpang ini, harus menunggu antrean yang cukup lama untuk bisa diangkut menuju lokasi karantina di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
Yang paling viral, yakni video yang direkam oleh seseorang berjenis kelamin perempuan, terkait banyaknya calo yang bergentayangan. Dalam video itu, perekam awalnya menyorot antrean penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, yang ingin melakukan karantina di Wisma Atlet.
Baca juga : Daripada Ke Luar Negeri, Lalu Karantina Lebih Baik Di Dalam Negeri Aja Deh
Selanjutnya, perekam video itu kemudian berbincang dengan seorang perempuan soal biaya yang ditawarkan para calo kepada penumpang yang ingin karantina di hotel. Namun, harga yang dipatok untuk karantina 10 hari di hotel untuk 1 orang sebesar Rp 19 juta.
“Banyak calo-calo tadi membujuk kita supaya di hotel, ya Bu,” katanya kepada seorang perempuan lain. Spontan, ibu yang diajak bicara oleh si perekam mengiyakannya. “Betul,” jawab perempuan lain tersebut.
Dia menilai biaya karantina yang mencapai Rp 19 juta itu tidak masuk akal. “Itu hotel Rp 19 juta (untuk) satu orang, gila. Benar-benar nih mafianya luar biasa. Tolong diviralkan ya abang-abang, mpok-mpok, kakak-kakak, adik-adik, biar pemerintah melek deh,” urai perekam video.
Baca juga : Pasca Karantina, Grace Natalie Ikut Konsolidasi PSI
Mengetahui video tersebut viral, Satgas Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta meluruskan informasi yang diviralkan si perekam. Satgas menyebut video viral terkait penumpang yang menumpuk di bandara meminta untuk dikarantina di Wisma Atlet adalah wisatawan. Padahal, wisatawan tidak berhak untuk karantina di Wisma Atlet, tapi di hotel.
Komandan Satgas Udara Covid-19 Bandara Soetta, Kolonel Agus Listiyono menilai para wisatawan yang protes meminta untuk dikarantina di Wisma Atlet seharusnya malu. Sebab, mereka tergolong orang-orang yang mampu untuk membayar biaya karantina di hotel.
“Sampaikan itu, yang memviralkan itu sebenarnya harus malu karena dia itu wisatawan. Kok menganggap pemerintah tidak mempedulikan atau mengurusi dia,” kata Agus kepada wartawan, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya