Dark/Light Mode

Bos KADIN: RI Sudah Keluar Dari Krisis, Layak Jadi Pusat Investasi Dunia

Selasa, 18 Januari 2022 17:21 WIB
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid (Foto: Istimewa)
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Untuk menandai dimulainya Presidensi B20, KADIN Indonesia akan mengadakan pertemuan pendahuluan dengan pemerintah dan delegasi bisnis dari semua anggota G20.

"Presiden Jokowi meminta Forum B20 ini menekankan tiga isu prioritas, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi," ujar Arsjad.

Tiga hal ini saling terkait, karena pengendalian pandemi merupakan kunci utama bagi pemulihan ekonomi dan akselerasinya. Melalui digitalisasi serta transisi energi baru, demi bumi yang lestari dan lingkungan yang sehat.

"Bila ketiga aspek tersebut dikuasai, maka visi besar Presiden Jokowi dalam membawa bangsa Indonesia menjadi ekonomi terbesar ke-7 dunia pada tahun 2030 dapat terwujud," tutur Arsjad.

Terkait pertumbuhan bisnis yang kolaboratif, Indonesia memiliki proyek bisnis kolaborasi publik swasta, yang dapat dijadikan percontohan dan dapat direplikasikan ke negara lain. Dalam bidang kesehatan, misalnya aplikasi PeduliLindungi dan Bali Medical Tourism.

Baca juga : John Riady: Sekarang Waktu Yang Tepat Investasi Properti

"Untuk bidang digital, ada juga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang melibatkan partisipasi publik, dan PaDi UMKM online marketplace yang mengangkat UMKM. Sementara di bidang transisi energi, kita memiliki PLTS Terapung Cirata yang full menggunakan solar panel dan terbesar di Asia Tenggara,” papar Arsjad.

Negara Tujuan Investasi

Senada dengan Arsjad, Koordinator Wakil Ketua Umum III KADIN Indonesia yang juga Ketua Penyelenggara B20, Shinta W Kamdani mengatakan, Forum B20 ini juga membuat Indonesia berkesempatan mendapatkan kepercayaan dari komunitas global. Serta menumbuhkan pusat investasi di kawasan Asia Tenggara. Terlebih, Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang bisa menjadi tuan rumah G20-B20.

“Terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi, juga menunjukkan kepada dunia bahwa kondisi ekonomi Indonesia sudah keluar dari resesi. Investor bisa menanamkan modalnya di Indonesia," beber Shinta.

"Kita juga mampu menjadi menjadi pemimpin Asia, dalam mengatasi pemulihan ekonomi yang tidak merata. Terutama, yang terkait dengan kapasitas penanganan ancaman kesehatan seperti pandemi. Serta mendorong langkah penguatan sistem kesehatan global yang transparan dan inklusif,” imbuhnya.

Baca juga : Bamsoet Cek Kesiapan Kertajati Jadi Bandara Pusat Logistik Indonesia

Shinta meyakini, forum ini bisa mempromosikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi, sekaligus memperlihatkan peluang-peluang investasi di Indonesia.

Forum dialog ini mempertemukan perusahaan papan atas yang punya kredibilitas tinggi untuk mengajak pelaku bisnis lokal dan UMKM agar berkontribusi, serta eningkatkan kapasitas dan peluang mereka untuk naik kelas dan terlibat dalam ekosistem bisnis global.

Rangkaian Konferensi B20 yang dilakukan secara offline juga akan memberikan efek domino yang besar, dalam dunia bisnis Tanah Air.

Forum yang diadakan offline di Bali akan berpengaruh besar pada sektor konsumsi, MICE dan pariwisata.

Pertemuan ini juga akan membawa penghasilan dalam bentuk devisa, dan diperkirakan bisa meningkatkan konsumsi dalam negeri hingga 119,2 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,69 triliun.

Baca juga : Ketua KPK: Jangan Ada Lagi Korupsi Dalam Perizinan Investasi Dan Usaha

"Hal penting lainnya, kita bisa memperlihatkan bagaimana Indonesia sangat serius dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan ramah bagi investor," ucap Shinta.

Upaya tersebut antara lain diwujudkan melalui reformasi struktural kebijakan di bidang regulasi atau hukum, dengan menghadirkan UU Cipta Kerja yang memangkas persoalan birokrasi, korupsi, mempercepat pengurusan izin bisnis, dan memberikan kemudahan-kemudahan lain bagi investor.

Shinta juga mengatakan, KADIN Indonesia melalui B20 juga akan mengadakan Expo Investasi, membuat forum kolaborasi seputar industri atau sektor prioritas misalnya energi terbarukan, pemberdayaan digital dan upaya menghasilkan 10-20 mega investasi teratas yang melibatkan anggota KADIN Indonesia.

Untuk mencapai gol itu, KADIN Indonesia membentuk Satgas B20 untuk isu prioritas seperti Digitalisasi; Perdagangan-Investasi; Energi, Keberlanjutan & Iklim; Masa Depan Pekerjaan & Pendidikan; Integritas dan Kepatuhan; Keuangan & Infrastruktur Pajak serta Peran atau Keterlibatan Perempuan dalam Dunia Bisnis. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.