Dark/Light Mode

Harga Tiket Pesawat Mahal, Pengusaha Salahkan Pajak Avtur

Rabu, 12 Juni 2019 10:28 WIB
Ketua Hipmi Bagas Adhadirgha (kanan) bersama Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia. (Foto: Ist)
Ketua Hipmi Bagas Adhadirgha (kanan) bersama Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengusaha menilai mahalnya harga tiket pesawat disebabkan adanya pajak avtur. Karena itu, pajaknya harus dihapus.

Ketua Badan Pengurus Pusat himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bagas Adhadirgha menyebut Indonesia adalah satu-satunya Negara yang menerapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap avtur. Hal ini mempengaruhi biaya operasional maskapai.

Baca juga : BKS Minta Masyarakat Terbangkan Balon Udara Sesuai Aturan

“Biaya Operasional akan berpengaruh pada harga tiket transportasi Udara, banyak hal yang mempengaruhi biaya antara lainnya komponen-komponen pesawat kena PPN, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Penghasilan (PPh). Hipmi bersama pemerintah siap benari transportasi udara ini,” kata Bagas Adhadirgha di Jakarta, Selasa (11/6).

CEO Asia Aero Technology itu juga menambahkan, harga tiket juga dipengaruhi unsur eksternal seperti perpajakan dan biaya fasilitas bandara. Kita dapat bandingkan cost per seat Per kilometer masing-masing maskapai untuk rute yang sama.

Baca juga : Harga Tiket Pesawat Mahal, Kemana KPPU ?

Solusinya, untuk komponen penunjang transportasi udara seperti spareparts dan avtur di bebaskan biaya pajak, dan ambil pajaknya nanti di komponen tiket jadi tidak terjadi double terkena pajak. Dengan begitu biaya operasional akan terpangkas.

“Jika pasar transportasi udara bisa berkembang hal ini juga dapat meningkatkan pendapatan Negara,” kata pengusaha pengelola bandara swasta itu.

Baca juga : Harga Tiket Pesawat Mahal, Pertumbuhan Ekonomi Kena Getahnya

Menurut dia, tiket pesawat mahal pasti akan mempengaruhi pariwisata domestik. Tiket pesawat udara hanya menyumbang 10 persendari total pemasukan pariwisata.

“Indonesia saat ini sedang berbenah, termasuk dalam transportasi udara. Pak Jokowi juga sangat menerima banyak masukan untuk membenahi dunia transportasi udara. Saya sebagai pengusaha dan yakin juga pak Jokowi dalam pemerintahan mempunya niat baik untuk sama-sama membenahi permasalahan agar Indonesia bisa lebih maju,” tukasnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.