Dark/Light Mode

Gencar Lakukan Transformasi Digital

Top, Mandiri Kantongi Laba Rp 28,03 Triliun

Sabtu, 29 Januari 2022 08:20 WIB
Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi. (Foto: Dok: Bank Mandiri).
Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi. (Foto: Dok: Bank Mandiri).

 Sebelumnya 
Untuk penyaluran kredit UMKM, Bank Mandiri mencatat peningkatan signifikan sebesar 15 persen secara tahunan, dengan nilai realisasi menembus Rp 103,5 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Darmawan mengaku, Bank Mandiri optimistis menghadapi ekonomi tahun ini. Apalagi, Bank Mandiri memproyeksi tahun ini ekonomi Indonesia tumbuh 5,2 persen.

“Kami melihat ada peluang untuk tumbuh lebih baik dibandingkan 2021,” ujarnya.

Baca juga : Moncer Di 2021, Transaksi Livin By Mandiri Capai Rp 1.630 T

Sementara dari sisi kredit, Bank Mandiri menargetkan bisa tumbuh sebesar 8,86-8,9 persen di tahun ini. Menurut Darmawan, peluang kredit untuk tumbuh terlihat dari sektor-sektor yang telah dibiayai di 2021 dan sektor yang mulai pulih di 2022.

Director of Risk Management Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan, pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan secara bank only. Per akhir 2021, rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri berhasil menurun sebesar 48 bps secara yoy ke level 2,81 persen.

“Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.662 bps secara tahunan menjadi 261,5 persen,” ujar Siddik.

Baca juga : Miliki Brand Baru, Telkom Percepat Transformasi Digital Indonesia

Sebagai langkah antisipasi potensi penurunan kualitas kredit, perseroan terus menjaga pembentukan pencadangan. Per akhir Desember 2021, Bank Mandiri telah membukukan biaya CKPN(Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) sebesar Rp 13,9 triliun dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai.

Fungsi intermediasi tersebut juga diimbangi pertumbuhan DPK yang kuat. Yakni sebesar 12,8 persen secara konsolidasi menjadi Rp 1.291,18 triliun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK Industri sebesar 12,2 persen.

Pertumbuhan DPK ini utamanya ditopang oleh peningkatan dana murah (CASA) secara konsolidasi sebesar 19,8 persen. Yang turut berkontribusi menjaga Cost of Fund (CoF) di angka 1,71 persen secara konsolidasi. Sehingga rasio CASA Bank Mandiri (konsolidasi) meningkat sebesar 407 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 69,7 persen. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.