Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Monopoli Penerbangan

Garuda Diharapkan Bisa Jadi Penyeimbang Pasar

Senin, 31 Januari 2022 08:44 WIB
Garuda Indonesia (Foto: Instagram/Garuda.Indonesia).
Garuda Indonesia (Foto: Instagram/Garuda.Indonesia).

RM.id  Rakyat Merdeka - Garuda Indonesia memiliki pengaruh dalam bisnis penerbangan di dalam negeri. Maskapai pelat merah itu diharapkan segera pulih agar lebih optimal menjadi penyeimbang pasar.

Pengamat Penerbangan Gatot Rahardjo bilang, ia tak heran bila mencuat kekhawatiran terjadinya monopoli bisnis penerbangan setelah Garuda Indonesia mengalami banyak masalah. Menurutnya, potensi monopoli sebenarnya sudah terlihat sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

“Untuk mencegah terjadinya monopoli pasar penerbangan, maka harus ada pengaturan slot penerbangan yang adil, sesuai kemampuan masing-masing maskapai,” tegas Gatot saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Sinergi Jaga Keamanan, Kapolri Harap Bankamda Bali Jadi Percontohan Daerah Lain

Gatot menjelaskan, di tengah pandemi, maskapai hanya beroperasi sebanyak 30 persen. Sebab, maskapai harus melakukan efisiensi mulai dari pengurangan jumlah armada sampai Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.

Begitu juga yang dialami Garuda Indonesia Group. Sehingga perseroan belum sepenuhnya mengoptimalkan slot penerbangan yang ada.

Maskapai pelat merah itu juga tengah menjalani proses PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) untuk memulihkan kinerja keuangan perusahaan.

Baca juga : Cegah Spekulan Tanah Di IKN, Pemerintah Siapkan PP Pertanahan

Ia menilai, negosiasi-negosiasi yang dilakukan Garuda kepada para lessor menunjukkan sinyal-sinyal positif. Khususnya lessor yang memiliki nilai piutang dalam jumlah besar.

“Meskipun belum ketok palu, tapi upaya negosiasi sepertinya akan berhasil. Kalau lessor-lessor besar itu mencapai kesepakatan dengan Garuda, maka utang yang nilainya besar bisa ditangani,” kata Gatot optimis.

Dengan penundaan pemenuhan kewajiban itu, kata dia, perusahaan memiliki waktu untuk berbenah dan menyusun kembali strategi bisnisnya. Sehingga, operasionalnya ke depan, bisa lebih baik. Dan diharapkan mampu menjaga persaingan sehat di pasar industri penerbangan.

Baca juga : Cegah Penipuan Online, Pegadaian Gelar Lelang Bazaar Emas

“Potensi pasar penerbangan kita besar sekali. Makanya, harus terus diupayakan untuk menyehatkan kembali Garuda Indonesia,” sambungnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.