Dark/Light Mode

KSP Dorong Kemendag Perbanyak Migor Di Ritel

Kamis, 10 Februari 2022 07:18 WIB
Ilustrasi minyak goreng di toko swalayan. (IST)
Ilustrasi minyak goreng di toko swalayan. (IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempersingkat waktu tunggu pengisian stok minyak goreng (migor) di jaringan ritel modern atau toko swalayan. Ini penting untuk mengatasi kelangkaan stok migor sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) di minimarket atau ritel modern.

Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono mengatakan, waktu tunggu pengisian stok yang saat ini sekitar 2­3 hari harus dipersingkat lagi.

“Waktu tersebut tidak sebanding dengan tingginya daya beli masyarakat. ini yang membuat migor masih sulit ditemukan. KSP harap waktu tunggu itu dipangkas lagi,” ujar Edy, dalam siaran pers di Jakarta, kemarin.

Baca juga : KSP Dorong Kemendag Persingkat Waktu Tunggu Pengisian Stok Migor

Selain itu, agar ketersediaan migor di pasaran tetap terjaga, Kemendag juga perlu segera bekerja sama dengan produsen migor dalam proses distribusinya.

Menurut Edy, jaringan ritel modern saat ini sudah mengikuti ketentuan Pemerintah dengan menjual minyak goreng sesuai Het. Kekosongan stok di banyak toko swalayan terjadi karena banyak masyarakat membeli berlebihan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan membeli minyak karena hanya akan memperburuk situasi,” imbau Edy.

Baca juga : Menkominfo Dorong Pers Adaptasi Teknologi Digital

Diterangkannya, saat ini rata-rata harga minyak goreng telah mengalami penurunan, meskipun masih di level harga yang lebih tinggi daripada Het. Kondisi ini disebabkan ketentuan Het yang terlihat belum efektif di pasar­-pasar tradisional.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan mengatakan, tingginya harga dan fenomena kelangkaan stok minyak goreng hanya sementara. Ia pede seminggu ke depan stok minyak goreng murah akan tersedia.

“Di ritel modern sudah Rp 14.000 per liter jadi masyarakat panic buying karena harga di pasar tradisional belum banyak turun. ini sifatnya sementara dan seminggu ke depan mudah­mudahan sudah lancar,” harap Oke dalam diskusi daring soal migor di Jakarta, Selasa (8/2).

Baca juga : Terapkan DMO-DPO, Kemendag Pede Harga Migor Segera Turun

Ia memastikan fenomena kelangkaan bukan karena stok kosong, tetapi karena masyarakat masih kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga murah. Ia menyampaikan, ada 40 juta liter minyak goreng murah yang sedang dalam proses didistribusikan.

“Ini sudah berjalan, saya dapat laporan 180 ribu ton sudah berangkat. Berarti sudah sekitar 36­40 juta liter (migor) sudah mulai didistribusikan,” tegasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.