Dark/Light Mode

Teken MOU

Airbus Jajaki Penggunaan Hidrogen Di Bandara Incheon Seoul

Kamis, 10 Februari 2022 13:28 WIB
Perwakilan Airbus, Air Liquide Korea, Korean Air, dan Incheon International Airport Corporation menandatangani nota kesepahaman. (Foto : IST)
Perwakilan Airbus, Air Liquide Korea, Korean Air, dan Incheon International Airport Corporation menandatangani nota kesepahaman. (Foto : IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Airbus, perusahaan gas industri Air Liquide Korea, maskapai Korean Air, dan Incheon International Airport Corporation (IIAC) telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum Of Understanding/ MOU) untuk menjajaki penggunaan hidrogen di Bandara Incheon, Seoul.

Kerja sama ini juga akan mempelajari pengembangan sebuah infrastruktur di bandara domestik Korea untuk mendukung penggunaan pesawat komersial bertenaga hidrogen.

Kemitraan ini mencerminkan sebuah tujuan bersama untuk mendorong munculnya inovasi di sektor penerbangan, guna mendukung Pemerintah Korea mencapai kenetralan karbon pada tahun 2050.

Baca juga : Kapolda Jateng Sesalkan Maraknya Framing Keliru Soal Wadas

Presiden Airbus Asia-Pasifik Anand Stanley mengatakan, ke depannya, ekosistem dirgantara Korea perlu beradaptasi dengan bahan bakar dan jalur distribusi baru.

"Airbus dan mitranya perlu menjaga koordinasi diantara mereka untuk memastikan kesiapan kami," kayanya.

Dengan MOU ini lanjut Stanley, Airbus akan menyediakan informasi mengenai karakteristik tata operasi darat untuk pesawat bertenaga hidrogen, karakteristik pesawatnya dan penggunaan bahan bakarnya.

Baca juga : PUPR Janji Pembangunan Huntap Di NTT Dan NTB Selesai Maret 2022

"Kami akan bersama sama mempersiapkan peta jalan untuk pengembangan penggunaan hidrogen untuk pertama kalinya di dalam dan di sekitar Bandara Incheon, kemudian menyiapkan beberapa skenario untuk mendukung pengembangan ekosistem hidrogen yang terhubung dengan bandara-bandara lainnya di Korea," paparnya.

Kerjasama ini juga akan difokuskan pada penelitian yang ditujukan untuk mendefinisikan dan mengembangkan infrastruktur untuk bahan cair yang diperlukan di Bandara Incheon, dalam mempersiapkan kedatangan pesawat bertenaga hidrogen yang pertama.

Ia mengatakan, setiap pihak akan menggunakan keahlian komplementer mereka untuk memetakan peluang dari pemanfaatan hidrogen, serta mendukung upaya dekarbonisasi industri penerbangan.

Baca juga : Rakernas 2021, IMI Siap Gelar Berbagai Kejuaraan Balap Nasional Dan Internasional

Air Liquide akan menggunakan keahliannya dalam penguasaan keseluruhan rantai nilai hidrogen (produksi, likuefaksi, penyimpanan, dan distribusi), terutama terkait pasokan hidrogen cair, sementara Korean Air akan menyediakan keahliannya dalam tata operasi daratnya serta tata kelola dan operasi penerbangannya.

Terakhir, Incheon International Airport Corporation akan menyiapkan proyeksi rencana pengembangan bandara, lengkap dengan karakteristik lalu lintas udara dan distribusi antar terminal. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.