Dark/Light Mode

Kebut Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KCIC Garap Track Laying

Senin, 14 Februari 2022 13:44 WIB
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. (Foto: ist)
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus tancap gas menyelesaikan proyeknya. Kali ini, KCIC tengah mempersiapkan pengerjaan track laying (instalasi rel) untuk mempercepat penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Presiden Direktur PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, persiapan alat pemasangan rel sudah dilakukan untuk pengerjaan track laying.

"Satu unit diesel lokomotif sudah dilakukan tes dan bisa beroperasi dengan baik. Lalu, ada empat unit diesel lokomotif lain, 76 flat car dan 16 hopper car yang akan menunjang proses track laying," katanya, di Jakarta, Senin (14/2).

Dwiyana menjelaskan, progres pengerjaan track laying tidak hanya terlihat pada kesiapan peralatan instalasi karena seluruh equipment untuk kebutuhan track laying seperti slab track, ballast dan pengelasan rel pun sudah hampir rampung.

Baca juga : KCIC Pede, Pemindahan Ibu Kota Tak Pengaruhi Potensi Penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sebelumnya, sebanyak total 24.606 bantalan rel beton (slab track) dari total 30.117 pcs yang dibutuhkan untuk proyek kereta cepat sudah selesai diproduksi. 

Bantalan rel beton yang dibuat itu merupakan salah satu hasil dari transfer teknologi yang terjadi selama proses pembangunan proyek kereta cepat dari kontraktor asal China pada kontraktor Indonesia.

Kontraktor Sinohydro telah memproduksi bantalan rel sambil melakukan transfer teknologi pada kontraktor lokal yaitu WIKA Beton. Dari total 30.117 pcs bantalan rel beton, sebanyak 15.331 pcs diproduksi Sinohydro dan sudah selesai diproduksi. Sisanya sebanyak 14.786 pcs diproduksi WIKA Beton.

Hingga saat ini, WIKA Beton sudah menyelesaikan 9.275 pcs slab track. Ditargetkan seluruh slab track selesai dibuat pada Mei. Pemasangan slab track di berbagai titik juga dilakukan seperti di DK 32 dan tunnel 1.

Baca juga : Terapkan Prokes Ketat, Layanan Keimigrasian Jakarta Tetap Buka

Rangkaian rel yang saat ini sedang dalam proses welding di fasilitas welding factory Depo Tegalluar, sudah mencapai 217,5 kilometer atau 67 persen dari target. Dengan demikian, Depo Tegalluar telah berhasil menyambungkan 872 batang rel yang masing-masing memiliki panjang 500 meter.

Melihat progres tersebut, kebutuhan rel kereta cepat yang tersisa tinggal 296 batang rel dengan panjang 500 meter.

Terkait lintasan kereta cepat berjenis ballast, kata Dwiyana, KCIC memiliki dua ballast factory dengan kapasitas hingga 20 ribu meter kubik per bulan di Sumedang dan Cianjur. Hingga saat ini, produksi ballast di kedua pabrik itu sudah mencapai 300 ribu meter kubik lebih.

”Kami optimistis dengan kapasitas produksi yang besar, pemasangan bantalan untuk track berjenis ballast akan lancar jadi pengerjaan track laying dapat berjalan cepat tanpa hambatan,” tegasnya.

Baca juga : KSP Dorong Kementerian Gercep Bangun IKN Tahap Satu

Ia memastikan, berbagai persiapan yang dilakukan untuk proses track laying atau pemasangan lajur rel proyek kereta cepat itu sebagai bentuk percepatan pembangunan yang dilakukan. 

KCIC bersama konsorsium kontraktor melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan target uji coba dan operasional.

"Kami terus berusaha melakukan yang terbaik agar proyek kereta cepat ini dapat secepatnya memasuki tahap uji coba dan beroperasi sesuai dengan target yang sudah ditetapkan," ucapnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.