Dark/Light Mode

Negara Raup Rp 25,06 T Dari ORI021, Mayoritas Investor Emak-emak

Selasa, 22 Februari 2022 02:07 WIB
Negara Raup Rp 25,06 T Dari ORI021, Mayoritas Investor Emak-emak

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, negara meraup dana sebesar Rp25,06 triliun dari Obligasi Negara Ritel (ORI) atau ORI021. Masa penawaran ORI021 berakhir pada 17 Februari 2022.

Pemerintah akan menggunakan dana dari penerbitan ORI021 ini untuk memenuhi target pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Termasuk pemulihan dari pandemi Covid-19.

Baca juga : AP II-Investor India Duet Kembangkan Kualanamu

Mengutip laman resmi DJPPR Kemenkeu, Senin (21/2), jumlah investor yang membeli ORI021 mencapai 56.238. Dari total investor tersebut, 45,2 persen atau 25.405 merupakan investor baru," ungkap DJPPR Kemenkeu.

Dari segi umur, DJPPR Kemenkeu mencatat generasi milenial mendominasi investor dengan porsi sebesar 40,7 persen. Namun, secara nominal masih didominasi generasi X, yakni 37,2 persen. Berdasarkan profesi, jumlah investor ORI021 didominasi pegawai swasta yang mencapai 31,9 persen.

Baca juga : Raih Rp 2,18 T Dari DST Global, Ajaib Jadi Unicorn Fintech Investasi Pertama Di Asia Tenggara

Hanya saja, jika dilihat secara nominal, maka investor yang berprofesi sebagai wiraswasta mendominasi dengan porsi 44,1 persen. Dari segi gender, mayoritas investor ORI021 adalah perempuan. Jumlah ini menjadi porsi tertinggi sejak Surat Utang Negara atau SUN ritel ditawarkan secara daring.

"Apabila berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI021," jelas DJPPR Kemenkeu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.