Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Sementara itu, pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan, BRIS hanya perlu menunggu apresiasi pasar.
Terlebih, semenjak resmi berdiri pada 1 Februari 2021 BSI mampu menunjukkan kinerja impresif dan melakukan integrasi dengan baik. “BSI pernah sentuh level Rp 2.000an. Artinya harga saat ini masih lebih rendah,” sebutnya.
Baca juga : Status BUMN Bakal Jadi Sentimen Positif Bagi Saham BSI
Investor, menurut Reza, masih menunggu kinerja BRIS pada tahun ini. Apabila bank dapat kembali membukukan pertumbuhan cemerlang, sentimen positif terhadap bank akan semakin kuat.
Hal senada disampaikan oleh President Director of Certified Securities Analyst (CSA) Institute Aria Santoso. Menurutnya, kinerja positif BSI akan mendorong harga saham perseroan ke level Rp 2.000-an. Di luar dari kinerja perseroan, Aria menilai BSI memiliki prospek bisnis yang terbuka lebar.
Baca juga : DPR: Masih Dalam Batas Normal
Apalagi, fakta menyebutkan Indonesia negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sehingga menjadi captive market yang sangat menjanjikan bagi pertumbuhan perseroan.
“Juga rencana Pemerintah memperkuat industri keuangan syariah hingga industri halal nasional akan berpengaruh sebagai peluang meningkatnya aktivitas bisnis dan pertumbuhan nasabah,” tutupnya.
Baca juga : Tahu Tempe Jadi Makanan Langka
Rencana perubahan status BSI menjadi BUMN ini mencuat pasca Menteri BUMN Erick Thohir mendorong BSI mengakuisisi unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya