Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

3 BUMN Sudah Dibubarkan, 4 Nyusul

Erick: Perampingan Tak Ciutkan Nilai Kontribusi, Buktinya Laba Tembus Rp 90 T

Jumat, 18 Maret 2022 13:12 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) dalam konferensi pers pembubaran tiga BUMN, Kamis (17/3). (Foto: Instagram)
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) dalam konferensi pers pembubaran tiga BUMN, Kamis (17/3). (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir kini sedang menelaah rencana pembubaran empat perusahaan BUMN, menyusul pembubaran tiga BUMN yang sudah lama tidak beroperasi dan tidak memiliki kepastian untuk karyawannya. Yakni Kertas Kraft Aceh, PT IGLAS dan Industri Sandang Nusantara.

"Kita juga sedang mengkaji beberapa perusahaan BUMN lainnya yang ada di Holding Danareksa-PPA. Dari tujuh BUMN, tiga BUMN sudah selesai. Jadi, masih ada empat BUMN lagi," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers daring pembubaran tiga BUMN di Jakarta, Kamis (17/3).

Melalui akun Instagramnya pada hari yang sama, Erick mengatakan, pembubaran dilakukan dengan tetap memperhatikan hak-hak karyawan.

Rencana perampingan BUMN, akan dilakukan hingga 37 perusahaan.

Erick menegaskan, mengurangi jumlah bukan berarti mengecilkan nilai kontribusi untuk negara. Langkah ini justru diambil, untuk menciptakan efisiensi dan nilai ekonomi yang lebih besar. 

"Ini sudah kami buktikan. Laba bersih BUMN meningkat dari Rp 13 triliun pada 2020, menjadi Rp 90 triliun pada 2021. Ini adalah bagian transformasi menyeluruh dari Kementerian BUMN," jelasnya.

4 Perusahaan Nyusul

Kementerian BUMN sangat terbuka terhadap opsi pembubaran, kalau BUMN yang dimaksud tidak menjadi klaster atau bagian dari model bisnis yang dikonsolidasikan.

Saat ini, ada empat perusahaan BUMN lain di bawah Holding Danareksa-PPA yang akan dibubarkan oleh Kementerian BUMN. Yakni Merpati Nusantara Airlines, Istaka Karya, PT Kertas Leces dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN).

"Pada intinya, empat BUMN lainnya masih dalam proses, Istaka Karya dan Merpati Nusantara Airlines itu masih ada perjanjian homologasi. Sedangkan dua BUMN lainnya, hanya tinggal proses administrasi," beber Erick.

Jangan Janpai Kurangi Profit

Pembubaran juga akan dilakukan dan terus didorong oleh Kementerian BUMN terhadap anak dan cucu perusahaan BUMN, yang jumlahnya mencapai ratusan perusahaan.

"Kami tidak mau pembentukan anak cucu perusahaan BUMN, hanya mengurangi profit BUMN, sebagai turunan yang dibentuk hanya untuk menyedot keuntungan," ungkap Erick.

"Kami justru ingin mendorong sebanyak-banyaknya pendapatan untuk diberikan kepada negara, supaya negara bisa memiliki program-program yang bisa mendukung masyarakat pada situasi pangan, energi, ataupun ketidakpastian rantai pasok yang saat ini dialami seluruh dunia," sambungnya.

Erick bilang, langkah seperti itu harus dilakukan. Karena tidak mungkin, pemerintah hanya mendapatkan pemasukan dari pajak saja.

Homologasi

Pada kesempatan sama, Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Yadi Jaya Ruchandi menyampaikan, dua dari empat BUMN yang akan dibubarkan seperti Merpati Nusantara Airlines dan Istaka Karya masih terdapat perjanjian homologasi.

"Terkait empat BUMN lainnya, mungkin seperti Istaka Karya dan Merpati Nusantara Airlines yang memiliki perjanjian homologasi, kita harus mengikuti proses pengadilan yang ada. Sehingga, ada jalur yang mengatur hal tersebut. Memang pada ujungnya, kita akan melakukan pembubaran atas BUMN-BUMN tersebut," ucap Yadi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Lainnya