Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pulihkan Kepercayaan Masyarakat
Pemerintah Pelototi Tata Kelola Industri Asuransi
Sabtu, 19 Maret 2022 07:30 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah tengah berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi dan dana pensiun (dapen). Salah satunya dengan cara meningkatkan pengawasan terhadap tata kelola dan manajemen risiko perusahaan.
Menurut Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto, Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola serta manajemen risiko yang baik, sudah menjadi tugas semua BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Tak terkecuali BUMN asuransi dan dana pensiun.
Apalagi kedua sektor industri tersebut saat ini tengah menghadapi masalah, mulai dari asuransi Jiwasraya hingga Asabri.
Berita Terkait : KPK Dorong Penyelesaian Permasalahan Penggunaan Air Tanah Di Kawasan Industri Medan
“Sehingga perlu pembelajaran secara menyeluruh supaya masalah tersebut tak terulang lagi. Karena dampaknya bukan saja masyarakat yang rugi, tetapi negara juga,” warning Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Toto melihat, sebagai lini perusahaan Holding Asuransi dan Penjaminan, terdapat potensi captive market IFG Life dari sinergi BUMN dan jaringan kementerian serta lembaga yang cukup besar. Sehingga tata kelola IFG Life harus bisa lebih baik.
Jika upaya menggarap captive market tadi berhasil, maka IFG Life dapat sekaligus melakukan literasi asuransi untuk masyarakat sehingga kepercayaan publik terhadap bisnis asuransi ke depan dapat meningkat.
Berita Terkait : Puan Minta Pemerintah Waspadai Lonjakan Kasus Omicron BA.2
Dia menilai, komitmen Pemerintah dalam mendukung bisnis IFG Life juga sangat serius. Ini terlihat dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan dukungan bank-bank pelat merah dalam permodalan perusahaan itu.
Dengan dukungan modal yang kuat terhadap IFG Life, kinerja perusahaan diharapkan makin baik. “Diharapkan, mereka juga bisa menggarap pasar-pasar baru yang lebih luas. Seperti di asuransi jiwa, kesehatan, dan pengelolaan dana pensiun. Sehingga IFG Life berpeluang tampil sebagai pemain utama di industri asuransi jiwa,” ucap Toto.
Ketua Subtim Pengembangan Bisnis Project Management Office (PMO) BUMN Klaster Asuransi dan Dana Pensiun Pantro Pander Silitonga mengakui, saat ini tata kelola industri asuransi dan dana pensiun tengah mengalami sorotan tajam. Hal itu sebagai respons atas beberapa masalah yang menimpa sejumlah perusahaan asuransi BUMN.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya