Dark/Light Mode

Jelang Melantai Di Bursa

GoTo Siapkan Jurus Cegah Saham Jeblok

Senin, 21 Maret 2022 07:30 WIB
Chief Executive Officer (CEO) Grup GoTo Andre Soelistyo dalam paparan konferensi pers Public Expose GoTo secara 
virtual, Selasa (15/3). (Foto: Istimewa).
Chief Executive Officer (CEO) Grup GoTo Andre Soelistyo dalam paparan konferensi pers Public Expose GoTo secara virtual, Selasa (15/3). (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Andre mengatakan, struktur SDHSM atau Multiple Voting Shares (MVS) ini relatif baru diperkenalkan untuk perusahaan publik di Indonesia. Namun, mekanisme ini sudah normal digunakan di seluruh dunia. Apalagi untuk perusahaan teknologi.

Sebut saja Google, Facebook, Amazon, Alibaba dan seterusnya, telah memiliki struktur yang sangat mirip dengan SDHSM.

“Mudah-mudahan dengan struktur ini, kami juga bisa terus bertanggung jawab untuk keberhasilan dan keberlanjutan perusahaan ke depan pasca IPO,” harap Andre.

Baca juga : Prima Aryana Laris Manis, Purinusa Siapkan Cluster Megah Aryana

Sementara greenshoe, merupakan mekanisme yang memberikan GoTo fleksibilitas, untuk menunjuk broker sebagai agen stabilisasi dalam periode 30 hari sejak saham GoTo listing di bursa efek.

Lebih lanjut Andre berharap, IPO dapat menghimpun pendanaan setidaknya Rp 15,2 triliun (1,1 miliar dolar Amerika Serikat/AS). Sehingga berpotensi menjadi salah satu IPO dengan nilai terbesar di Indonesia.

“Kami berharap, IPO GoTo akan menunjukkan kepada dunia peluang luar biasa yang ada di Indonesia dan di seluruh kawasan Asia Tenggara,” yakin Andre.

Baca juga : Bertemu Menhan Yunani Di Athena, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan

GoTo menawarkan 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sebanyak-banyaknya sampai 52 miliar saham baru. Dan mewakili hingga 4,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan, setelah selesainya IPO (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih).

Dengan jumlah saham yang ditawarkan, GoTo dapat mengumpulkan dana setidaknya Rp 15,2 triliun (1,1 miliar dolar AS), dengan tambahan Rp 2,3 triliun (160 juta dolar AS) dari greenshoe.

Dengan kisaran harga untuk IPO telah ditetapkan pada Rp 316-346 per saham, maka kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan antara Rp 376,6 triliun (26,2 miliar dolar AS) hingga Rp 413,7 triliun (28,8 miliar dolar AS).

Baca juga : Cadangan Devisa Surplus, Rupiah Kinclong

Andre mengungkapkan, dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk modal kerja guna mendukung strategi pertumbuhan perusahaan. Dan GoTo akan melakukan penawaran awal (book building) antara 15-21 Maret 2022.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.