Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Meski Dihantui Kenaikan Suku Bunga The Fed, Rupiah Tetap Joss

Rabu, 23 Maret 2022 09:38 WIB
Nilai tukar rupiah. (Foto: ist)
Nilai tukar rupiah. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,05 persen ke level Rp 14.341 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.348 per dolar AS.

Mata uang Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,12 persen, dolar Hong Kong turun 0,02 persen, baht Thailand minus 0,01 persen, dolar Singapura stagnan, won Korea Selatan menguat 0,4 persen, peso Filipina naik 0,13 persen, yuan China menguat 0,03 persen, ringgit Malaysia naik 0,07 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang utama saingannya terpantau melemah 0,01 persen ke level 98,48. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,41 persen ke level Rp 15.795, terhadap poundsterling Inggris juga melemah 0,61 persen ke level Rp 19.021, dan terhadap dolar Australia minus 0,34 persen ke level Rp 10.687.

Baca juga : Sentimen The Fed Bikin Rupiah Lemas

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra menuturkan, mata uang Garuda sebenarnya masih tertekan terhadap dolar AS. Lantaran rencana kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini.

Terlihat dari imbal hasil obligasi Pemerintah AS terus naik karena pasar mengantisipasi kebijakan suku bunga acuan AS tersebut. Yield tenor 10 tahun sudah menembus ke atas 2,4 persen, tertinggi sejak Mei 2019. 

“Kenaikan yield tersebut biasanya ikut mendorong penguatan dolar AS. Tapi di sisi lain, sentimen pasar cukup positif terhadap aset berisiko,” jelas Ariston di Jakarta, Rabu (23/3).

Baca juga : Dubes Inggris Apresiasi Kepastian Hukum Bagi Pengusaha Tanah Air

Hal tersebut, sambung Ariston, terlihat dari sebagian indeks saham Asia yang dibuka menguat pagi ini. Semalam indeks saham Eropa dan AS juga ditutup menguat.

Walau pasar diwarnai berbagai isu yang menekan aset berisiko, seperti risiko inflasi, perang, kenaikan suku bunga acuan the Fed, namun pasar masih melihat potensi pemulihan ekonomi ke depan.

Menurut Ariston, laporan penghasilan perusahaan-perusahaan dilaporkan membaik, melebihi ekspektasi analis. “Sentimen positif ini bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," tutur Ariston.

Baca juga : The Fed Naikkan Suku Bunga, Rupiah Melesat

Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah sepanjang hari ini bergerak dalam rentang Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.360 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.