Dark/Light Mode

Tekan Impor, Menteri Teten Pastikan UMKM Bisa Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

Kamis, 24 Maret 2022 15:40 WIB
Menteri Teten ( kanan) saar berkunjung ke Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menteri Teten ( kanan) saar berkunjung ke Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki memastikan, pihaknya bakal memenuhi kebutuhan produk dalam negeri.

Hal ini sebagai upaya Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menekan produk impor. Pasalnya saat ini menurutnya, masih banyak produk-produk dalam negeri masih impor seperti alat-alat kesehatan, alat pertanian dan teknologi pengelolaan makanan. Di mana hal itu sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri. 

Baca juga : Pemerintah Minta Industri Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

“Dari sisi suplainya akan beresin ekosistemnya. Sehingga kita berani untuk tidak lagi impor. Dan kita bisa memproduksi kebutuhan dalam negeri dari produk UMKM," ujar Menteri Teten dalam kunjungan ke Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3).

Di mana untuk kuantitas dan kualitas produk dalam negeri, menurut Teten dijamin lebih baik. Bahkan tidak kalah dengan produk luar negeri. Untuk itu, produk dalam negeri ini memang membutuhkan kebijakan pemerintah.

Baca juga : Buka Inacraft, Presiden Ajak Masyarakat Cintai Produk Dalam Negeri

Presiden Jokowi sendiri sudah menyampaikan, belanja Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan BUMN harus menyerap produk UMKM. Dalam Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, sebanyak 40 persen belanja negara harus membeli produk UMKM dan sekitar Rp  400 triliun.

“Coba kalau APBN sudah Rp5.000 trilun hitung berapa valuenya? Ini besar sekali," ungkapnya.

Baca juga : Jelang Event MotoGP, PDAM Lombok Tengah Siap Penuhi Kebutuhan Air Bersih Di Mandalika

Dia juga mencontohkan produk dalam negeri seperti bambu Indonesia, sangat kaya dan produktif dari China dan negara lain yang memiliki empat musim.

"Kita juga punya tradisi bambu dan bisa mengganti kayu. Dari segi ekonomi juga ini bisa menjawab masalah lingkungan karena bambu bisa di produksi dengan cepat dan punya nilai ekonomi yang sangat besar," imbau Teten. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.