Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dipaparkan Peneliti IPB

Ini Kelebihan Dan Kekurangan Galon PC Dan PET

Jumat, 25 Maret 2022 14:13 WIB
Galon PET dan PC (Foto: Istimewa)
Galon PET dan PC (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini di pasaran tersedia dua pilihan bagi konsumen untuk membeli air minum dalam kemasan (AMDK) ukuran galon, yaitu yang berisi 19 liter terbuat dari Polikarbonat (PC) atau yang berisi 15 liter terbuat dari Polietilena Tereftalat (PET). Banyak muncul pertanyaan di masyakat, sebenarnya yang manakah yang lebih baik untuk dipilih dari kedua kemasan ini.

Dosen dan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan SEAFAST Center, Institut Pertanian Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma, mengatakan untuk membandingkan kedua jenis kemasan galon ini, harus dilihat dari beberapa aspek agar lebih adil dan tidak diskriminatif.

Perbandingan bisa dinilai dari aspek karakteristik fungsional kemasan, aspek lingkungan, aspek keamanan pangan, dan aspek ekonomi. “Hasil dari perbandingan PC dan PET ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen dalam memilih produk AMDK dengan galon plastik sesuai kebutuhannya,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (24/5).

Dari sifat fungsional kemasan, Nugraha mengatakan, plastik PC memiliki banyak keunggulan dibandingkan dari PET. Plastik PC lebih fleksibel, sehingga lebih tahan dari risiko pecah/retak. Plastik PC juga memiliki ketahanan gores dan ketahanan benturan yang lebih baik dengan suhu transisi gelas (Tg) yang lebih tinggi (Tg PC=150 derajat celcius, Tg PET = 70 derjat celcius), sehingga tahan untuk dicuci dengan suhu panas antara 60-80 derajat celcius dengan penyikatan menggunakan sikat plastik tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaan kemasan.

Baca juga : Puan Minta IPU Jadi Teladan Kesetaraan Gender

Selain itu, menurut Nugraha, kemasan PC guna ulang sering disebut juga dengan kemasan multitrip karena mengalami banyak perjalanan. Yaitu dari pabrik dikirim ke distributor/toko/penjual, lalu dibawa ke konsumen, kemudian kemasan kosong dikembalikan lagi oleh konsumen ke penjual/toko/distributor untuk dikirimkan ke pabrik dan digunakan ulang. Siklus ini dapat terjadi berulang-ulang hingga kemasan galon PC dianggap tidak layak lagi karena rusak/pecah.

Sedangkan galon PET selalu baru, karena hanya digunakan sekali. Namun, galon PET memiliki risiko lebih mudah tergores saat dilakukan pencucian dengan menggunakan sikat.

Tidak hanya itu, dia mengatakan plastik PC memiliki densitas yang sedikit lebih rendah dibandingkan PET. Artinya, jika botol galon dibuat dengan bentuk dan ukuran serta ketebalan yang sama, galon dari PC akan memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan galon dari PET. Akan tetapi, untuk tujuan penggunaan sebagai kemasan guna ulang, botol galon PC juga bisa dibuat lebih berat daripada PET, sehingga kekuatan mekanisnya lebih kuat. Data absorpsi air menunjukkan bahwa pada plastik PC absorpsinya lebih rendah dibandingkan pada PET, sehingga dapat dikatakan bahwa PC lebih tahan terhadap air dibandingkan PET.

Dari aspek lingkungan, Nugraha menyampaikan bahwa kemasan guna ulang lebih baik dibandingkan kemasan galon PET. Alasannya, galon PC tidak menghasilkan sampah karena kemasan digunakan kembali. Galon PC juga mengurangi energi yang digunakan untuk mendaur ulang. Menurut Nugraha, pada praktiknya, proses daur ulang memerlukan tahapan yang sangat panjang dari mulai pengumpulan sampah kemasan plastik, pemilahan jenis sampah plastik, proses pengecilan ukuran menjadi potongan-potongan kecil, proses pencucian dan pengeringan, proses ekstrusi (butuh energi panas tinggi) dan proses pencetakan (perlu energi panas yang tinggi).

Baca juga : Honda Luncurkan All New HR-V, Ini Perubahan Dan Harganya

Alasan lainnya adalah, galon PC tidak menimbulkan cemaran udara dan air dari proses mendaur ulang. Sehingga dapat mengurangi penggunaan sumber daya atau bahan untuk proses produksi (misalnya bahan bakar minyak, listrik, dan persediaan air); menghemat biaya pembelian bahan karena untuk proses daur ulang tidak semua bahannya berasal dari bahan daur ulang; serta menghemat biaya pembuangan/penanganan sampah.

"Jadi dari aspek lingkungan, kemasan galon PC lebih unggul dibandingkan galon PET karena lebih ramah lingkungan. Kemasan galon PC memiliki guna ulang yang lebih panjang dibandingkan galon dari PET,” tuturnya.

Dari aspek keamanan, Nugraha mengatakan, BPOM pada halaman web resminya tanggal 21 Januari 2021, telah memberikan penjelasan bahwa kandungan Bisphenol A (BPA) pada kemasan galon AMDK yang terbuat dari PC selalu diawasi dan diperiksa secara rutin. Selama lima tahun terakhir, hasilnya menunjukkan bahwa migrasi BPA pada AMDK di bawah 0,01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih jauh di bawah batas maksimal yaitu 0,6 bpj (Peraturan Badan POM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan).

Kajian Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) juga menyatakan, belum ada risiko bahaya kesehatan terkait BPA, karena data paparan BPA masih terlalu rendah untuk dapat menimbulkan bahaya kesehatan. Beberapa penelitian internasional juga menunjukkan penggunaan kemasan PC termasuk galon AMDK secara berulang tidak meningkatkan migrasi BPA.

Baca juga : JBS Hadirkan Hunian Lebih Menawan Dengan Mevvah Luxury Wall Panel

Meskipun kemasan galon dari PET tidak memiliki risiko migrasi BPA, akan tetapi, menurut Nugraha, sebenarnya terdapat risiko lain dari plastik ini, yaitu migrasi senyawa asetaldehida dan etilen glikol. Risiko dari plastik PET ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Senyawa asetaldehida memiliki risiko terhadap kesehatan. Di dalam Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019, migrasi asetaldehida dari PET dibatasi maksimum 6 bpj.

“Jadi, dari aspek keamanan pangan, kemasan galon dari PC maupun dari PET sama-sama memiliki risiko migrasi senyawa yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Akan tetapi, akan tetap aman untuk digunakan asalkan keduanya memenuhi ambang sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh BPOM,” katanya.

Dari aspek ekonomi, Nugraha melihat, jika dibandingkan harga biji plastik (resin) sebagai bahan baku pembuatannya, resin PET lebih murah (1.15 Euros/Kg) dibandingkan dengan resin PC (3.98 Euros/Kg). Sehingga harga per satuan kemasan galon PC lebih mahal dibandingkan dengan harga persatuan galon PET. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.