Dark/Light Mode

Sederhanakan Prosedur, BPJS Kesehatan Tingkatkan Kualitas Layanan Gagal Ginjal

Kamis, 10 Maret 2022 11:35 WIB
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. (Foto: Ist)
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu penyakit katastropik, atau penyakit berbiaya mahal, yang ditanggung oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola BPJS Kesehatan.

Dalam konferensi pers peringatan Hari Ginjal Internasional, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengungkapkan BPJS Kesehatan berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan untuk peserta yang didiagnosa penyakit gagal ginjal.

Baca juga : Kemenkop UKM Yakinkan Kualitas Standar Layanan Publik Bakal Ditingkatkan

BPJS Kesehatan, melakukan simplifikasi prosedur melalui kemudahan akses pelayanan dan administrasi bagi pasien cuci darah/hemodialisis (HD) yang menjalani perawatan terapi rutin di rumah sakit.

"Perpanjangan rujukan juga dapat dilakukan di rumah sakit melalui aplikasi Vclaim tanpa perlu mengurus ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Masa berlaku rujukan pun diperpanjang menjadi 90 hari,” ujar Ghufron, Rabu (9/3).

Baca juga : Tarif Tol Naik, BUJT Diminta Tingkatkan Kualitas Layanan Jalan Tol

Dalam kesempatan tersebut, Ghufron juga menjelaskan pembiayaan untuk kasus penyakit katastropik tetap menempati proporsi terbesar dari total biaya pelayanan kesehatan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Biaya katastropik mencapai 21-25 persen dari biaya pelayanan kesehatan rujukan pada tahun 2018-2021. Sementara untuk diagnosa gagal ginjal, termasuk dalam empat terbesar pembiayaan katastropik, yaitu 10 persen dari total biaya katastropik pada tahun 2021.

Baca juga : Gaya Hidup Sehat Meningkat, Penjualan Philips Airfryer Melonjak

"Meski pun selama pandemi menyebabkan adanya penurunan kunjungan layanan kesehatan secara keseluruhan, tetapi khusus untuk kasus-kasus katastropik seperti gagal ginjal tetap tinggi karena peserta tetap rutin berkunjung ke rumah sakit untuk mendapat layanan. Pada tahun 2021 ada 6,3 juta layanan (kasus) gagal ginjal dengan biaya sekitar Rp 6,5 triliun," jelas Ghufron.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.