Dark/Light Mode

Diharapkan Makin Banyak Yang Go Public

Kinerja BUMN Moncer Pasca Melantai Di BEI

Rabu, 30 Maret 2022 07:30 WIB
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto. (Foto: Istimewa).
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan terus bertambah. Selain terbukti mendongkrak kinerja perusahaan, aksi tersebut menggairahkan pasar saham.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto yakin semakin banyak BUMN yang melaksanakan Initial Public Offering (IPO), pasar saham akan makin bergairah.

“Apalagi kalau yang listing adalah perusahaan pelat merah, dengan kontribusi kapitalisasi pasar yang besar,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Airlangga Jempolin Brand Kopi Lokal Yang Sukses Melantai Di Bursa & Kuasai Pasar LN

Tak hanya itu, sambung Toto, dengan menggelar IPO otomatis mendorong BUMN lebih transparan dalam tata kelolanya. Karena perusahaan ikut diawasi investor publik.

“Beberapa yang kita lihat, sebagian besar BUMN yang telah go public cukup mencatatkan peningkatan kinerja yang lebih baik dibanding sebelum melantai bursa,” jelas Toto.

Saat ini baru 23 BUMN melantai di pasar modal. Yakni, 3 BUMN melakukan penawaran umum, 9 BUMN terbitkan utang dan sukuk, serta 11 BUMN yang catatkan saham dan efek, utang dan sukuk.

Baca juga : BRI Dinobatkan Jadi Bank Paling Bernilai Di Indonesia

Jumlah tersebut menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen, masih minim. Untuk itu pihaknya mendorong lebih banyak lagi BUMN yang mencari pendanaan di pasar modal.

“Keberadaan BUMN yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia ini punya peran penting dalam mendorong kinerja pasar modal. Makanya, jumlah BUMN di pasar modal harus lebih banyak,” kata Hoesen dalam Sosialisasi Penawaran Umum di Pasar Modal kepada BUMN, Selasa (22/3).

Ia melanjutkan, sebenarnya jumlah BUMN potensial untuk go public atau IPO itu masih banyak. Namun, perusahaan pelat merah punya banyak pertimbangan untuk mencatatkan sahamnya di bursa.

Baca juga : Ditangkap, 2 Buaya Yang Gigit Ketua DPRD Bangka

Data OJK tahun lalu, BUMN dan anak usahanya go public hanya setara 4,2 persen dari total perusahaan yang tercatat di BEI. Secara nominal total kapitalisasi pasar yang mencapai Rp 8.700 triliun, BUMN dan anak usahanya menyumbang Rp 2.000 triliun. Atau 24 persen dari total kapitalisasi pasar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.