Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tren Positif Ekonomi Kudu Dijaga
Jokowi: Kita Harus Siap, Kalau Krisis Berlanjut Sampai Tahun Depan
Kamis, 28 April 2022 11:06 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengingatkan, kita akan menghadapi situasi yang tidak mudah. Baik untuk tahun ini, ataupun tahun depan.
"Situasi yang tidak gampang. Situasi ekonomi dan politik global yang mengalami gejolak. Penuh ketidakpastian. Pandemi belum sepenuhnya berakhir. Beberapa negara masih bergulat, menekan penyebaran Covid-19. Bahkan masih melakukan lockdown," kata Jokowi dalam peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, Kamis (28/4).
Situasi itu belum mencakup gangguan supply chains yang dampaknya ke mana-mana. Belum lagi, dunia yang dihantam perang antara Rusia dan Ukraina, memunculkan krisis energi dan krisis pangan. Sehingga, inflasi global meningkat tajam. Pertumbuhan ekonomi global mengalami perlambatan.
Baca juga : Peluang Ekonomi Digital Harus Dibarengi Keamanan Data Dan Kualitas Jaringan
Inflasi saat ini, paling tinggi ada di Turki. Angkanya melompat ke 61,1 persen. Amerika yang biasanya di bawah 1 persen, sekarang sudah 8,5 persen.
"Negara kita alhamdulillah, terakhir masih berada di angka 2,6 persen. Ini harus bersama-sama kita perbaiki. Kita pertahankan. Saya memberikan gambaran seperti ini, agar kita semua betul-betul waspada. Betul-betul mengkalkulasi, menghitung secara detil. Sehingga, langkah antisipasinya tepat, betul, dan benar," beber Jokowi.
"Kita harus betul-betul siap, jika krisis ini berlanjut hingga tahun depan. Hati-hati. Semua harus memiliki sense of crisis. Jangan seperti biasanya. Jangan business as usual. Hati-hati. Sense of crisis harus ada di kita semua. Sehingga l, kita harus punya perencanaan yang baik. Skenario yang pas dalam menghadapi situasi yang tak pasti ini," imbuhnya.
Baca juga : Bamsoet Dukung Polri Berantas Investasi Bodong Dan Ponzi
Di tengah situasi yang penuh gejolak ini, Jokowi mengatakan, kita patut bersyukur karena perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan tren yang positif.
Surplus perdagangan juga positif. Februari di angka 3,82 miliar. Maret naik jadi 4,5 miliar.
Pertumbuhan kredit pada Februari, ada di angka 6,33. Naik dari Januari yang hanya 5,79.
Baca juga : Teknologi Digital Solusi Di Masa Pandemi, Analis Ingatkan Keamanan Data
Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur pada Maret juga membaik di angka 51,3. Naik tipis dari Februari yang bertengger di angka 51,2.
Indeks Penjualan Riil ini juga sudah di atas normal. Maret di angka 14,5 persen. Begitu juga Indeks Keyakinan Konsumen, sudah berada di atas normal.
"Saya kira, angka-angka seperti ini harus kita jaga momentumnya. Tren positif pertumbuhan ekonomi juga harus kita jaga. Sesuai tema RKP 2023, kita harus bekerja keras meningkatkan pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan," pungkas Jokowi. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya