Dark/Light Mode

Top, BBM Satu Harga Sudah Dinikmati 162 Daerah 3T

Senin, 1 Juli 2019 14:11 WIB
Kepala BPH Migas Fansurullah Asa. (Foto: ist)
Kepala BPH Migas Fansurullah Asa. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat sebanyak 162 titik di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) telah menikmati program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga. Hingga akhir tahun ini ditargetkan capai 170 titik.

"Sampai 2019 ini targetnya 170 titik. Sampai hari ini sudah 162 titik yang sudah dioperasikan. Masih ada delapan lokasi lagi. Tapi, InsyaAllah berjalan sesuai dengan target," ujar Kepala BPH Migas Fansurullah Asa dikutip dari ESDM.go.id, Senin (1/7).

Dari 162 titik yang sudah beroperasi, baru 131 titik yang sudah diresmikan. “Masih ada 31 yang siap diresmikan. Pak Jonan (Menteri ESDM Ignasius Jonan) rencananya akan segera meresmikan (BBM Satu Harga) di Pulau Rote, NTT. Saya sendiri nanti akan meresmikan di Papua," jelasnya.

Baca juga : BBM Satu Harga Diyakini Dongkrak Ekonomi Rakyat

Terobosan kebijakan ini direncanakan akan tetap dilanjutkan hingga 2024. Akan ada penambahan sebanyak 330 titik dalam lima tahun ke depan. Total, akan ada 500 lembaga penyalur hingga akhir tahun 2024.

"Nambahnya untuk 5 tahun ke depan itu, 330 lokasi. Dua kali lipat dari yang ada saat ini," sambung Ifan.

Pemerintah sendiri sudah memetakan ada 1.502 lokasi di seluruh pelosok Indonesia yang belum memiliki lembaga penyalur. "Tidak menutup kemungkinan semua lokasi akan kita penuhi," kata Ifan.

Baca juga : Kata Rommy, Uang Dari Haris Sudah Dikembalikan, Tapi Nggak Pernah Sampai

Penyeragaman harga jual resmi BBM di seluruh pelosok Indonesia, jelas Ifan, diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat sehingga mampu meningkatkan kesejahateraan masyarakat. “Adanya program ini dengan harapan terjadi kesejahteraan masyarakat dan bisa menggerakkan pertumbuhan baru di wilayah 3T," tegas Ifan.

Kendati demikian, Ifan mengakui masih ada beberapa tantangan yang harus segera diselesaikan dalam menyukseskan BBM Satu Harga. Tantangan utama adalah mengenai kesiapan infrastruktur.

"Yang menjadi tantangan adalah infrastruktur menuju lokasi BBM Satu Harga. Mobil atau kapal yang menuju lokasi ke wilayah 3 T. Ini kadang-kadang akses jalannya tidak ada. Ini yang mesti kita sinergikan ke Kementerian PUPR. Supaya mungkin dibangun jalan," katanya.

Baca juga : Andalkan Satgas Pangan, Harga Ayam Potong Di Daerah Tetap Anjlok

Selain itu, keterlibatan stakeholder terkait juga penting kiranya mendukung program teresebut. "Kita ingin sekali melibatkan BUMDES. Kita bisa kerja sama dengan Kementerian PDT. Ini bagus sekali," ujarnya.

Tantangan berikutnya adalah perizinan. "Kita sudah kumpulkan bupati dan minta komitmen mereka untuk mempermudah izin. Kalau tidak Pemerintah akan memindahkan lokasi," kata Ifan. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.