Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Erick-Teten Kompak Genjot Belanja BUMN Untuk Produk KUMKM, Sudah Rp 20 Triliun Terealisasi
Minggu, 8 Mei 2022 12:24 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki sepakat menguatkan sinergi untuk mengoptimalkan anggaran BUMN, demi menggenjot belanja produk koperasi dan UMKM. Khususnya, untuk nilai tender di bawah Rp 400 juta.
Kolaborasi tersebut menguatkan komitmen bersama yang sudah dilakukan Erick dan Teten, melalui inisiatif platform digital Pasar Digital atau PaDi UMKM, yang mempertemukan seluruh BUMN dengan pelaku KUMKM.
Hingga 25 April 2022, sudah ada lebih dari 15 ribu KUMKM tergabung dalam PaDi KUMKM, dengan nilai transaksi Rp 20 triliun.
"Ada tiga tugas BUMN. Yakni pembiayaan, pendampingan, dan membuka akses pasar. Tapi, kita tidak mungkin membuka akses pasar sendiri, tanpa dukungan kementerian lain. Jadi, perlu sinergi," kata Erick saat mengunjungi acara Telkomsel Pasar Nusa Dua di Bali Collection, Kawasan ITDC Nusa Dua Bali, Sabtu (7/5).
Komitmen Erick mendukung produk koperasi dan KUMKM, juga ditegaskan pada acara Afirmasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Bangga Buatan Indonesia pada 25 April 2022.
Baca juga : Amerika Kirim Bantuan Senjata Lagi Untuk Ukraina, Nilainya Rp 2,17 Triliun
Saat itu, Erick menegaskan, akan mencopot Direksi BUMN yang tidak menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo, terkait peningkatan pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri. Dalam hal ini, KUMKM.
“Ada lebih dari 100 hotel BUMN yang kita gabungkan. Nanti, semua produknya harus di-support KUMKM dengan Sarinah sebagai agregatornya. Jadi brand-nya Sarinah, tapi produk belakangnya, sebenarnya KUMKM semua,” papar Erick.
Fasilitas publik milik BUMN lain, semisal rumah sakit, juga akan diupayakan untuk menggunakan produk-produk dari koperasi dan KUMKM.
Di tempat yang sama, Menteri Teten menambahkan, produk KUMKM saat ini berkualitas dan mengikuti tren masyarakat, yang meminati produk unik dan langka.
Sebab, sebagian besar KUMKM di Tanah Air merupakan penghasil produk artisan, yang memiliki keunikan dan tidak diproduksi secara banyak.
Baca juga : Menteri Tito, Erick Dan Sandi Komit Kementeriannya Belanja Produk UMKM
"Produk KUMKM tidak kalah dengan produk industri, karena ini produk artisan. Ini jadi keunggulan karena barangnya langka. Jadi, semakin langka semakin bagus," ucap Menteri Teten.
Oleh karena itu, ia mendorong kementerian/lembaga dan BUMN, untuk mengoptimalkan belanja produk pada produk dan jasa KUMKM, yang kini terus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya.
Menteri Teten juga menyatakan, saat ini Kementerian Koperasi dan UKM tengah menyiapkan hadirnya KUMKM masa depan, yang berbasis inovasi dan teknologi.
KUMKM diharapkan dapat memiliki daya saing, dan siap untuk memasuki pasar global.
"Kita juga ingin siapkan the future SMEs kita yang berbasis inovasi teknologi. Roadmap-nya sudah ada. Ini sudah kita siapkan. Sekarang, tinggal kita bentuk kolaborasi dengan semua pihak," katanya.
Baca juga : Pemerintah Komitmen Mau Belanja Produk Dalam Negeri Rp 500 Triliun
Menteri Teten menambahkan, saat ini kUMKM sedang dipromosikan dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia. Ini menjadi momentum strategis, untuk memperkenalkan produk KUMKM unggulan ke mata dunia.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus untuk mempromosikan beragam produk KUMKM yang sudah dikurasi, untuk unjuk gigi di berbagai perhelatan side event G20.
“Kami ingin mendorong KUMKM, agar siap masuk pasar global," tandasnya. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya