Dark/Light Mode

Triwulan I, Industri Farmasi Tumbuh 8 Persen

Selasa, 2 Juli 2019 13:47 WIB
Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono. (Foto: Kemenperin)
Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono. (Foto: Kemenperin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan industri farmasi pada triwulan I-2019 tumbuh 8,12 persen. Industri ini juga memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan non migas sebesar 3,24 persen.

“Angkanya terus meningkat selama 5 tahun terakhir,” ujarnya saat menyaksikan ekspor perdana obat diabetes Avamina SR®ď¸milik PT Ferron Par Pharmaceuticals di Cikarang, Selasa (2/7).

Baca juga : Triwulan II, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramal Landai

Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (2015-2035) menyebutkan industri farmasi dan bahan farmasi merupakan salah satu industri andalan yaitu industri prioritas yang berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian di masa yang akan datang. Karenanya, pemerintah juga memberikan dukungan fiskal terhadap pertumbuhan industri farmasi melalui Tax Allowance, Tax Holiday serta Super Deductible Tax bagi industri yang terlibat dalam program vokasi dan inovasi.

"Sebagai industri andalan masa depan, industri farmasi dan bahan farmasi terus didorong perkembangan melalui berbagai kemudahan dan insentif berupa pengurangan pajak maupun bea masuk yang ditanggung pemerintah serta bentuk insentif lainnya," katanya.

Baca juga : Mei, Inflasi Jakarta 0,59 Persen

"Untuk itu, pemerintah sangat menghargai investasi dan perluasan pasar PT Ferron Par Pharmaceutical bagi pengembangan fasilitas produksi dalam negeri, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan daya saingnya di pasar health care internasional," tambahnya.

Ia menambahkan, memasuki era industri 4.0 akan menciptakan nilai tambah baru pada industri farmasi. Di mana, akan meningkatkan PDB secara signifikan sekitar 1-2 persen dari baseline 2018-2030. Sehingga, pemanfaatan teknologi dan kecerdasan digital mulai dari proses produksi dan distribusi memberikan peluang baru serta meningkatkan daya saing industri farmasi.

Baca juga : Komitmen Majukan Industri Perumahan, Ketum REI Raih Penghargaan Dunia

"Kami harapkan hal ini dapat mendorong industri farmasi untuk mengembangkan pasar ekspor, khususnya pasar ekspor non-tradisional seperti Amerika Latin, Eropa Timur, Rusia hingga Afrika," tandasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.