Dark/Light Mode

Erick: Bukti Negara Hadir Tak Ingin Bebani Rakyat

Pertamina Happy Subsidi Energi Disetujui Senayan

Selasa, 24 Mei 2022 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) menyambut positif penambahan subsidi energi. Hal tersebut membantu meringankan beban keuangan perusahaan pelat merah itu seiring tingginya harga minyak mentah dunia.

Pejabat sementara (Pjs) Vice President Corporate Communications Pertamina Heppy Wulansari menegaskan, sebagai BUMN, Pertamina akan terus sepenuhnya menjalankan kebijakan Pemerintah. Pihaknya menyambut baik keputusan DPR menyetujui penambahan subsidi dan kompensasi untuk BUMN di sektor energi. Sebab, lonjakan harga minyak mentah dunia berdampak terhadap keuangan Pertamina. Dan, kondisi tersebut dilaporkan kepada Pemerintah.

Baca juga : Ririn Dan Riska Sabet Emas Pertama Pencak Silat Di Vietnam

“Subsidi energi yang telah ditetapkan dalam APBN merupakan bentuk dukungan Pemerintah. Sehingga, kompensasi tersebut diharapkan dapat membantu keuangan Pertamina,” tutur Heppy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, pihaknya bersama Pertamina dan PLN akan tetap fokus dalam menjaga ketersediaan energi. Dan, memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Terlebih, di tengah adanya persoalan pangan dan energi global saat ini.

Baca juga : Starbucks Buka Gerai Pertama di Kediri Dan Madiun

“Persetujuan DPR memastikan bahwa BBM (Bahan Bakar Minyak), LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan listrik yang disubsidi tidak naik. Ini bukti negara hadir dan terus berupaya keras agar tak membebani masyarakat di tengah kondisi saat ini,” ujar Erick melalui siaran pers, Jumat (20/5).

Dalam Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada Kamis (19/5), Badan Anggaran (Banggar) DPR menyetujui usulan Pemerintah terkait penambahan subsidi energi pada APBN 2022. Besaran yang disetujui sebesar Rp 74,9 triliun, dengan rincian Rp 71,8 triliun untuk subsidi BBM dan LPG, dan sekitar Rp 3,1 triliun untuk subsidi listrik.

Baca juga : Subsidi Bukan Lagi Ke Barang Tapi Ke Orang

Kemudian, untuk kompensasi BBM dan LPG diperkirakan mencapai Rp 324,5 triliun. Yang terdiri dari tambahan kompensasi tahun 2022 sebesar Rp 216,1 triliun. Rinciannya, untuk kompensasi BBM sebesar Rp 194,7 triliun dan kompensasi listrik sebesar Rp 21,4 triliun.

Menanggapi ini, Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto melihat, PLN dan Pertamina sedang menghadapi situasi bisnis yang bisa mempengaruhi kinerja keuangan. “Mayoritas utang yang melilit BUMN sektor energi ini disebabkan penugasan yang diberikan Pemerintah,” kata Toto kemarin saat dihubungi Rakyat Merdeka.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.