Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sukses Ikut Pelatihan Dan Pendampingan Jamkrindo

Produk Kopi Aceng Garut Berhasil Masuk Kafe

Sabtu, 6 Juli 2019 09:11 WIB
Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM serta Konsultasi Manajemen Ceriandri Widuri (kiri) dan Kepala Divisi Bisnis I Hafizah saat memanen biji kopi dI Garut, kemarin.
Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM serta Konsultasi Manajemen Ceriandri Widuri (kiri) dan Kepala Divisi Bisnis I Hafizah saat memanen biji kopi dI Garut, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjadi petani kopi, sudah mendarah daging bagi Agus Wahidin (31). Meski tergolong masih muda, bersama 10 orang petani lain, mereka kini menjadi pemasok kopi di berbagai kafe di Garut, dengan merek Kopi Aceng.

Agus merupakan Ketua Kelompok Tani Kopi Laksana Garut, yang menjadi UMKM binaan PT Jamkrindo (Persero). Dalam mengembangkan usahanya, ia bersama kelompok taninya baru saja mendapatkan permodalan di awal Januari 2019 sebesar Rp 500 juta, untuk jangka waktu tiga tahun dalam pola kemitraan. Kelompok tani tersebut juga mendapat pendampingan serta pelatihan oleh Jamkrindo, yang bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Agus kemudian merinci, dana sebesar Rp 500 juta itu ia gunakan untuk membeli bahan baku buah cerry (biji kopi sebelum digiling) dari petani lain, kebutuhan alat produksi, alat kemas, hingga untuk pemasaran di media sosial.

“Dulu, sebelum kami mendapat bantuan dana, memang produksinya hanya seadanya. Pembeli datang beli biji kopi yang sudah jadi (green bean) kopi, ya kita jual saja. Tapi sekarang sejak ada modal dan pelatihan, kita nggak mau asal jual ke pembeli, tapi bentuknya sudah dikemas dan ada pola bisnis lain yang lebih terstruktur,” ucap Agus saat ditemui Rakyat Merdeka, dalam kegiatan pelatihan capacity building di Desa Karamatwangi, Cisurupan, Garut, Jawa Barat, kemarin.

Pria asli kelahiran Garut ini bersyukur, bantuan yang datang dari Jamkrindo membuat cengkeraman tengkulak di desanya semakin berkurang. Lantaran dengan makin banyaknya infrastruktur yang dibangun dan membaiknya pemahaman dalam pengelolaan kopi. Walhasil, semakin banyak pula petani kopi yang sadar dan ikut bergabung dalam kelompok tani.

Baca juga : Pengharum Sepatu Top Clean Laris Manis

“Kalau dulu kelola kopi sendiri-sendiri. Sekarang sudah bisa sama-sama, jadi membuat harga jual biji kopi arabica khas Garut ini jadi tinggi dan bisa dinikmati semua kalangan,” katanya.

Ia bilang, dulu saat menjual kopi dalam bentuk cherry, harga jualnya hanya mencapai Rp 7-8 ribu per kilogramnya. Jika panen di atas kapasitas, maka harga jual makin tinggi, bisa mencapai di atas Rp 10 ribu per kilo. Artinya, tiap panen per 4-6 bulan sekali kata Agus, petani cuma bisa mengumpulkan sekitar 15 ton.

Sedangkan sekarang, rata-rata 1 kilo biji kopi dijual seharga Rp 300 ribu. Tiap panen, kelompok taninya bisa menjual 1 ton (1.000 kilo). Sehingga total, mereka bisa meraup omzet hingga Rp 300 juta tiap kali panen.

Sejauh ini kelompok taninya menyediakan kopi dalam bentuk green bean, kopi giling hingga kopi dalam bentuk kemasan (pouch). Untuk kemasan per 50 gram dibanderol Rp 25 ribu. Ia pun memasarkannya lewat penawaran ke kafe-kafe di kawasan Garut, media sosial, hingga pembelian langsung di lokasi perkebunan.

“Kebetulan di sini sudah mulai banyak kafe kopi, jadi lumayan bisa menjadi media pemasaran yang cukup besar. Sampai saat ini penjualan kopi sudah sampai Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali,” tuturnya.

Baca juga : Gubernur DKI Pesan Pemudik Jangan Main Gadget di Perjalanan

Binaan Jamkrindo

Seperti wilayah lainnya, di Garut, Perum Jamkrindo terlibat aktif mendukung program kemitraan yang merupakan amanat dari Kementerian BUMN. Sepanjang program itu berjalan, Perum Jamkrindo telah menyalurkan pinjaman kemitraan kepada 2.333 mitra senilai Rp 82 miliar.

Pinjaman kemitraan merupa- kan salah satu terobosan untuk meningkatkan akses UMKM terhadap permodalan, guna memberi solusi bagi UMKM yang memerlukan pendampingan sekaligus penyediaan permodalan.

Di Garut, Perum Jamkrindo mendampingi 21 penerima pinjaman kemitraan dengan reali- sasi pinjaman kemitraan sebesar Rp 1,05 miliar sejak Desember 2018. Jenis usaha yang mendapat pinjaman kemitraan adalah kerajinan kulit, konveksi dan pengolahan kopi.

Hadir dalam pelatihan tersebut, Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM serta Konsultasi Manajemen Ceriandri Widuri, Kepala Divisi Bisnis I Hafizah, Pemimpin Wilayah IV Bandung Dody Novarianto dan Pemimpin Cabang Bandung Andri Septianto.

Baca juga : Yusril: Kader Dan Caleg Jangan Terpengaruh Hasil Quick Count

Ceriandri mengatakan, Perum Jamkrindo mengembangkan aplikasi pemeringkatan UMKM bernama J-Score. UMKM juga bisa mendaftarkan diri melalui aplikasi UMKM Layak. Melalui aplikasi itu, Perum Jamkrindo akan memiliki basis data UMKM yang makin lengkap, sehingga profil risiko atas penjaminan kredit UMKM bisa makin terukur.

Sesuai penetapan Kementerian BUMN, Perum Jamkrindo ditargetkan menyalurkan pinjaman kemitraan sebesar Rp 2,4 miliar untuk 49 mitra binaan. Sampai Mei 2019, realisasi penyaluran pinjaman kemitraan tercatat sebesar Rp 865 juta untuk 19 mitra. Adapun pada 2018, realisasi pinjaman kemitraan Perum Jamkrindo sebesar Rp 5,4 miliar untuk 153 mitra binaan.

“Setelah mendapat pinjaman kemitraan dan pendampingan, mitra binaan diharapkan bisa meningkatkan skala usaha. Setelah itu, mitra binaan bisa mengakses modal melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kemudian kredit komersial,” tukasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.