Dark/Light Mode

Petani Menjerit

Luhut Siapin Jurus Jitu Kerek Harga TBS Sawit

Senin, 4 Juli 2022 06:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. (Foto : Kemaritiman).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. (Foto : Kemaritiman).

 Sebelumnya 
Pemerintah juga akan melaku­kan langkah percepatan realisasi ekspor, karena kapasitas tangki-tangki dalam waktu dekat akan kembali penuh. Selain itu, ini juga dilakukan karena harga TBS petani masih rendah.

Sementara, salah satu langkah untuk meningkatkan harga CPO pada semester II, yakni dengan menaikkan B30 menjadi B35 atau B40 dan diterapkan secara fleksibel. Tergantung pasokan dan harga CPO.

Luhut juga meminta Kemente­rian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPD­PKS) dan Pertamina, segera meng­kaji terkait rencana tersebut.

Baca juga : Nih, Tiga Jurus Jitu Demokrat

“Saya harap seluruh kemen­terian dan lembaga terkait men­indaklanjuti pekerjaan ini, agar harga minyak goreng dapat segera terkendali dan menguntungkan masyarakat, petani, maupun pengusaha,” harap Luhut.

Anjloknya harga TBS sawit secara nasional menjadi kere­sahan yang dirasakan juga oleh para petani kelapa sawit. Mereka meminta Pemerintah mengatur harga TBS petani, lantaran har­ganya sangat merugikan.

Ketua Umum Persatuan Or­ganisasi Petani Sawit Indonesia (Popsi) Pahala Sibuea mengata­kan, saat ini petani sawit menga­lami kesulitan, karena tingginya harga pupuk dan jatuhnya harga TBS yang disebabkan penurunan permintaan pabrik.

Baca juga : Petani Dorong Pemerintah Benahi Tata Kelola Harga Sawit

“Petani sangat sulit mempertahankan kebun dan kehidupannya, karena harga TBS terus turun di bawah seribu per kilogram (kg). Di beberapa tempat bahkan sam­pai Rp 400 per kg,” ungkapnya.

Menurut Pahala, saat ini tidak sedikit TBS petani tak terbeli karena Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang tidak lagi mengolah TBS akibat tangki CPO penuh.

Ketua Umum Asosiasi Kabu­paten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) Yulhaidir mengaku telah berkirim surat kepada Presiden Jokowi.

Baca juga : Pemerintah Siapkan Layanan Safari Wukuf Untuk Jemaah Haji Yang Sakit

Dalam suratnya, kata Yul­haidir, petani memohon agar tata niaga kelapa sawit dibenahi.

“Sehingga diharapkan harga TBS bisa kembali normal, yakni Rp 2.500 hingga Rp 3.500 per kilogram. Dan pastinya petani bisa sejahtera,” ucapnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.