Dark/Light Mode

Pemerintah Diminta Serius Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok

Jumat, 25 Februari 2022 09:06 WIB
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan menyesalkan kenaikan harga daging sapi yang bahkan mencapai Rp 165 ribu perkg dari kisaran harga normal Rp 120 ribu perkg. Kenaikan harga ini sangat memberatkan pedagang pasar yang akhirnya juga membuat konsumen merugi.

Hal ini tentu menyisakan banyak tanda tanya terkait keseriusan pemerintah memitigasi harga bahan makanan pokok.

"Ini sangat disesalkan dan sangatlah mengherankan. Banyak komoditas pokok rakyat yang naik di waktu yang nyaris bersamaan. Minyak goreng, kedelai, dan sekarang daging," kata Syarief dalam keterangannya, Jumat (25/2).

Baca juga : Gus Choi Pengen Pemerintah Bikin Kebijakan Pro UMKM

Diingatkan Syarief, pemerintah tidak seharusnya mencari alasan dan menyalahkan keadaan. Ini adalah tanggung jawab negara untuk memastikan kebutuhan rakyat terjamin.

"Saya telah berulang kali mengingatkan pemerintah agar merencanakan pasokan dan ketersediaan pangan rakyat ini dengan baik," tutur Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini.

Lebih lanjut, Politisi Senior Partai Demokrat ini mengingatkan, belum ada momentum Hari Besar Keagamaan yang membuat pasokan bahan pangan meningkat, sehingga mengerek harga. Artinya, jika pada saat ini harga-harga telah meroket, tentu harganya akan semakin tidak terjangkau pada saat momentum lebaran nanti.

Baca juga : Demokrat Minta Pemerintah Segera Kendalikan Harga Kedelai

"Jika sudah begitu, pemerintah ngapain saja? Jika tidak bisa melakukan stabilisasi harga, pemerintah sudah sebaiknya mengevaluasi diri," imbaunya.

Kejadian naiknya harga-harga ini bukan satu komoditas saja. Kata dia, ini ukan persoalan sepele, yang bisa diselesaikan dengan operasi pasar. Operasi pasar hanyalah kebijakan darurat. Padahal persoalannya sangat mendasar.

"Pemerintah tidak mampu menjamin stabilitas dan pasokan bahan pokok terjamin. Kalau memang masalahnya ini mendasar dan struktural, maka pemerintah harusnya menyelesaikan ini dari akarnya," kata Syarief.

Baca juga : IWAPI Minta Pemerintah Gercep Atasi Kelangkaan Migor

Menurut Syarief, jika memang pemerintah serius dengan kemandirian pangan, harusnya tidak ada kejadian kenaikan harga-harga bahan pokok ini. Seperti kasus minyak goreng yang bahan bakunya dari sawit, alam Indonesia ini sangat kaya untuk peternakan sapi.

"Seharusnya tidak ada alasan akan terjadinya kelangkaan. Kecuali memang pemerintah diam saja, tidak peduli, menutup mata, dan tidak pernah serius untuk kemandirian pangan. Kalau sudah begitu, maka rakyatlah yang kembali menjadi korban," tutup Syarief. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.