Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ditjen Perkebunan Akan Uji DNA Benih PSR Untuk Tingkatkan Produktivitas Sawit

Selasa, 5 Juli 2022 13:01 WIB
Direktur Perbenihan Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Kementan, Saleh Mokhtar (Foto: Istimewa)
Direktur Perbenihan Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Kementan, Saleh Mokhtar (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rendahnya produktivitas menjadi masalah utama perkebunan sawit rakyat saat ini. Apalagi dengan tanaman sudah tua yang menggunakan bibit ilegilitim membuat produksi tandan buah segar (TBS) jauh dari potensi sebenarnya.

Untuk itu, Pemerintah pun akan melakukan uji DNA benih pada program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Hal tersebut terungkap dalam Webinar dan Live Streaming “Dampak Positif Program PSR, Sarpras dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit” seri 7, yang diselenggarakan Media Perkebunan dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Direktur Perbenihan Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Saleh Mokhtar mengatakan, salah satu tantangan saat ini adalah tingkat produktivitas yang masih rendah. Rata-rata produktivitas sawit petani hanya 2 ton per hektare (Ha). Sedangkan potensinya bisa mencapai 6 ton per Ha.

Menurut Saleh, rendahnya produktivitas sawit saat ini karena saat menanam ada yang menggunakan benih-benih ilegitim atau mariless. Karena itu, Ditjen Perkebunan mendorong ada uji DNA benih yang beredar.

Dia menerangkan, peran benih yang baik dan benar untuk kebun sawit sangat menentukan dan penting. Walaupun dari segi biaya untuk perbenihan kelapa sawit hanya 7 persen, namun perannya sangat menentukan. “Jadi awal kehidupan perkebunan ditentukan dari benih,” ujar Saleh.

Baca juga : Kader PPP Diminta Perkuat Soliditas Dan Tingkatkan Elektabilitas

Saleh mengatakan, pentingnya benih yang baik dan benar adalah modal dasar dari keberhasilan perkebunan kelapa sawit. Kesalahan penggunaan benih akan mengakibatkan kerugian selama umur ekonomi tanaman kelapa sawit.

Dia melanjutkan, Pemerintah melakukan pengawasan peredaran benih untuk melindungi para pekebun. “Harus ada yang menjamin bahwa benih-benih yang diberikan kepada pekebun-pekebun kita itu harus benih yang baik dan benar,” katanya.

Persyaratan mutu benih kelapa sawit saat ini sudah ada yaitu SNI 8211:2015. Dalam pengawasannya, Kementan melakukan beberapa langkah. Di antaranya, memastikan mutu kecambah dengan melihat aspek mutu genetik, mutu fisiologis, dan mutu fisik atau morfologi.

Pemerintah juga melakukan pengawasan peredaran benih melalui Surat Permohonan Permintaan Penyediaan Benih Kelapa Sawit (SP3BKS). Kepala Divisi Pemungutan Biaya dan Iuran CPO BPDPKS Ahmad Munir mengatakan, rendahnya produktivitas sawit rakyat berdampak pada rendahnya tingkat kesejahteraan petani. Solusi yang dilakukan BPDPKS, lanjut Munir, adalah program dana bantuan peremajaan untuk pekebun dengan menggunakan dana pungutan ekspor sawit. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani dalam peningkatan kesejahteraan dari petani itu sendiri.

Dana yang berhasil dihimpun dan diolah BPDPKS selanjutnya disalurkan baik untuk PSR maupun Sarpras, baesiswa, dan sebagainya. “Dampaknya adalah stabilisasi harga sawit, peningkatan kesejahteraan petani, dan pengembangan industri sawit yang berkelanjutan,” kata Munir.

Baca juga : Embung Tingkatkan Produktivitas Petani Bawang Di Enrekang

Lebih lanjut Munir menuturkan, untuk mendukung produktivitas petani swadaya, ditempuh melalui program penanaman kembali secara besar-besaran. Hal ini bertujuan membantu petani swadaya memperbarui perkebunan sawitnya yang berkelanjutan dan berkualitas dan mengurangi resiko pembukaan lahan ilegal.

Untuk melakukan ini semua, beberapa prinsip perlu dicermati terkait peremajaan sawit rakyat. Pertama, legalitas. Petani swadaya yang berpartisipasi dalam program ini harus mengikuti aspek legalitas.

Kedua, aspek produktivitas. Standar produktivitas untuk program penanaman kembali 10 ton per Ha TBS dengan melihat kepadatan tanaman kurang dari 80 pohon per Ha.

Munir mengatakan, sertifikasi ISPO untuk petani dalam rangka memastikan prinsip keberlanjutan. Peserta program ini diharuskan mendapatkan sertfikasi ISPO pada panen pertama. “Jadi, prinsip sustainabilitas, artinya tetap berkelanjutan dari awal sampai akhir. Tujuan akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan para petani,” jelas Munir.

Andi Sidik dari Dinas Perkebunan Kalimatan Timur (Kaltim) mengatakan, sejak 2017 hingga 2021, luas tanaman peremajaan kelapa sawit melalui BPDPKS yang terealisasi seluas 5.054,465 Ha atau 21 persen dari potensi di Kabupaten Paser seluas 2.000 Ha dan Kutai Kartanegara seluas 240 Ha. Untuk kegiatan Sarpras tahun 2021 di Kaltim, ada tiga kelembagaan di Kabupaten Paser yang mengajukan, yakni KUD Sawit Jaya seluas 50 Ha berupa peningkatan jalan produksi, Gapoktan Laburan Bersatu dan Gapoktan Jaflorensia Jaya seluas 50 Ha berupa intensifikasi. “Sampai saat ini kegiatan Sarpras belum terealisasi karena menunggu Rekomtek (Rekomendasi Teknis) dari Pusat,” ujar Andi.

Baca juga : Optimasi Lahan Kering Tingkatkan Indeks Pertanaman Dan Produktivitas Pertanian Garut

Andi menyebutkan, untuk kegiatan SDM pada 2021 di Kabupaten Paser tealokasi 360 orang dengan dua tahap pada 6 KUD. Tahap pertama, ditargetkan 180 orang. Sedangkan yang terealisasi sebanyak 248 orang atau 137 persen.

Ketua KUD Sawit Jaya Aliyadi mengatakan, petani senang mendapat dana hibah sehingga sangat antusias mengikuti program PSR. Karena dalam peremajaan sawit petani bisa menggunakan benih unggul. “Tapi, pada November 2020 ketika mengajukan lagi ternyata sampai sekarang Rekomtek saja belum terbit,” ujar Ali yang juga Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspekpir) Kaltim itu.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.