Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terapkan Teknologi Binary, PGE Dukung Percepatan Transisi Energi Berkelanjutan G20

Senin, 18 Juli 2022 14:47 WIB
Terapkan Teknologi Binary, PGE Dukung Percepatan Transisi Energi Berkelanjutan G20

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagai bagian dari Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE) mendukung percepatan transisi energi berkelanjutan sebagai salah satu isu prioritas Presidensi G20 Indonesia.

Dalam mendukung hal tersebut PGE menginisiasi proyek percontohan peningkatan kapasitas terpasang panas bumi, melalui penerapan teknologi Binary dengan membangun Binary Unit di Lahendong, Kota Tomohon, Sulawesi Utara untuk menghasilkan potensi tambahan kapasitas listrik hingga 25 MW.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Ahmad Yuniarto, mengatakan perusahaan memiliki peta jalan pengembangan kapasitas terpasang di wilayah kerja panas bumi PGE hingga lima tahun kedepan.

Baca juga : Ciptakan Lingkungan Bersih, AZWI Dukung Pembatasan Sachet

Hal ini untuk mempersiapkan panas bumi sebagai base load energi baru terbarukan di Indonesia.

”PGE mengundang negara anggota G20 untuk bekerja sama dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia sebagai salah satu solusi dalam menghadapi isu-isu besar seperti pemanasan global dan dekarbonisasi menuju net zero emission 2060” kata Ahmad Yuniarto dalam acara G20 Sustainable Finance For Climate Action di Nusa Dua, Bali, pekan lalu.

Ahmad menyebutkan, ada tiga area di mana kemitraan bisa dilakukan, yakni Co-generation, Co-production, dan Co-development.

Baca juga : Menu Sarapan Sri Mulyani Bareng Menkeu Dan Gubernur Bank Sentral G20: Emisi Dan Transisi Energi

Pembangkitan bersama bisa dilakukan melalui optimalisasi uap air panas (Steam n Brines to green power) untuk melahirkan listrik ramah lingkungan (green electricity).

Selain itu, ada empat bidang yang bisa dikerjakan bersama-sama (Co-production), yaitu pemanfaatan CO2 untuk bahan bakar alternatif; ekstraksi nano material yaitu dengan pemanfaatan kandungan berharga di fluida panas bumi (rare earth element); green hidrogen sebagai bahan bakar masa depan yang ramah lingkungan; dan green Metanol.

Pengembangan bersama  (co-development) bisa dilakukan untuk membangun Geo-eco tourism, dan Geo-agro industry.

Baca juga : Cegah Pemanasan Global, Pertamina Sukseskan Transisi Energi

“Pada prinsipnya, operasi PGE harus efisien, termasuk dalam memanfaatkan waste,” ujar Ahmad Yuniarto.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.