Dark/Light Mode

Tren Bisnis Mamin Meningkat, Supplynow Hadir Penuhi Kebutuhan Hotel Sampai Rumah Sakit

Senin, 25 Juli 2022 17:07 WIB
Foto: Dok. Supplynow
Foto: Dok. Supplynow

RM.id  Rakyat Merdeka - Tren bisnis makanan dan minuman (makanan dan minuman) saat ini menjadi salah satu peluang bisnis tertinggi di Indonesia.

Kenaikan jenis bisnis ini pada tahun 2021 mencapai hingga total angka Rp 775,1 triliun. Bahkan, total bisnis makanan dan minuman HORECA (Hotel, Restauran, Cafe) lokal mencapai hingga 200 ribu outlet per tahun 2021.

Co-Founder Supplynow Cindy Ozzie mengatakan, salah satu kunci sukses untuk bisnis makanan dan minuman ini adalah manajemen rantai pasok yang menduduki peran penting dalam kinerja bisnis makanan dan minuman, khususnya dalam ketersediaan akan bahan produksi.

Baca juga : Covid Meningkat, Mendagri Gaungkan Gerakan Pakai Masker & Vaksin Boster

"Padahal, proses rantai pasok makanan konvensional berpotensi memakan banyak waktu, hambatan dalam titik pemberhentian yang menyebabkan terbuangnya produk-produk selama perjalanan menuju konsumen," ujar Cindy di acara peluncuran Supplynow di Gandaria City, Jakarta, Senin (25/7).

Atas latar belakang tersebut, kata Cindy, Supplynow hadir menjawab tantangan tersebut dengan menggabungkan platform digital dengan sistem rantai pasok hulu ke hilir.

Proses rantai pasok yang ditangani Supplynow adalah produk segar yang bermula dari petani, pengepul, hingga ke konsumen.

Baca juga : Danone-Aqua Dan Astro Penuhi Kebutuhan Minuman Sehat

"Supplynow membuat distribusi menjadi lebih singkat dan efisien. Hal ini tentunya mengurangi jumlah potensi sisa bahan pangan yang terbuang," ujar Cindy.

Lebih lanjut Cindy mengatakan, platform ini juga merupakan bentuk inovasi dari Pasarnow yang sukses menyediakan kebutuhan harian rumah tangga.

Dengan menghubungkan petani langsung dengan konsumen, Supplynow mampu mengurangi total kuantitas produk sisa yang terbuang (waste) dalam proses titik ke titik menjadi kurang dari 4 persen, dibandingkan dengan pemasok konvensional yang total produk terbuangnya.

Baca juga : Rajin Blusukan, Menteri Hadi: Penyelesaian Konflik Lahan Tak Boleh Rugikan Rakyat

"Saat ini pelanggan kami sebagai besar Business to Business (B-to-B) seperti Hotel, Restoran dan Cafe (Horeca) juga Rumah Sakit hingga catering. Kita hadir memberikan one stop belanja, cukup lewat Supplynow semua kebutuhan terpenuhi," tegas Cindy.

Sementara itu Associate & Co-Founder Kokikit Chef Hendro menambahkan, Supplynow hadir memenuhi kebutuhan kami di restoran hingga hospitality perhotelan.

"Cukup berbelanja di satu tempat semua kebutuhan kita mulai dari sayur, buah hingga dry food terpenuhi. Barang yang dijual sudah terstandarisasi, jadi kita tidak khawatir lagi dengan kualitasnya," ujar Hendro. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.