Dark/Light Mode

Supaya Ekonomi Moncer

Kadin Usul Kabinet Baru Jokowi Pro Bisnis

Senin, 15 Juli 2019 08:36 WIB
Wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani
Wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani

RM.id  Rakyat Merdeka - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap menteri-menteri baru Jokowi pro dan paham dunia bisnis yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan iklim usaha. 

Wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, menteri-menteri Jokowi, khususnya tim ekonomi nantinya harus yang profesional dan berintegritas. 

“Yang paling penting, bisa berkoordinasi antar kementrian dan dengan pemangku kepen tingan, termasuk dunia usaha. Menteri-menteri ekonomi ini juga harus bisa menyelesaikan persoalan di lapangan. Karena, masalah utama saat ini adalah gap antara policy dan implementasi,” kata Shinta kepada Rakyat Merdeka. 

Selain itu, kata Shinta, kabinet baru nantinya harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan pro bisnis. Fokus kebijakan pemerintah ke depan adalah terkait peningkatan daya yang saing perlu di reformasi, selain itu kebijakan terkait ketenagakerjaan juga harus jadi prioritas. 

Baca juga : Bupati Meranti Dicecar Aliran Suap DAK ke Bowo

Penyelesaian, masalah perpajakan terkait badan usaha, kata Shinta, juga harus diselesaikan pemerintah dalam waktu cepat. Pasalnya, pajak badan usaha tersebut jadi salah satu faktor penting bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya. 

“Industrialisasi dan pengembangan sumber daya manusia juga perlu didukung kebijakan dari pemerintah yang tepat. Harus ada program pelatihan untuk rescalling upscalling,” sambung dia.

Shinta mengatakan, peningkatan ekspor juga harus jadi perhatian tim ekonomi Jokowi kedelapan. Pemerintah, perlu menggiatkan promosi yang terintegrasi masuk ke pasar pasar non tradisional. 

“Percepatan negosiasi perdagangan internasional juga harus digenjot. Ini harus dilakukan menteri perdagangan yang baru. Pemerintah juga harus buka akses pasar yang lebih baik. Kamu juga butuh insentif fiskal agar ekspor bisa ditingkatkan,” tegasnya. 

Baca juga : Kala Bertemu Jokowi yang Bukan Presiden

Pengamat ekonomi dari Insti tute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan, tantangan ekonomi yang makin berat pada periode kedua Pre siden Jokowi, membuat tim ekonomi yang harus diisi orang-orang yang tepat. Tim ekonomi yang dimaksud Bhima yakni menteri perdagangan, menteri pertanian, menteri koordinator perekonomian, menteri ESDM hingga menteri BUMN. 

“Tim ekonomi ini harus bisa menjaga stabilitas makro ekonomi, baik meningkatkan kinerja nilai tukar rupiah, menekan inflasi maupun menurunkan defisit neraca transaksi berjalan (current account defisit/CAD),” ujarnya. 

Selain itu, kabinet baru juga harus mampu meningkatkan ekspor Indonesia di tengah perang dagang yang kini masih terus berlanjut. Menyeleksi dan mengevaluasi pembangunan infrastruktur. 

“Yang terpenting, pemerintah harus bisa memenuhi janji kampanye lalu. Di tengah rasio pajak yang rendah, dan pemasukan negara terancam fluktuasi harga komoditas,” tegasnya. 

Baca juga : Saatnya, Kabinet Baru Utamakan Profesionalisme

Seperti diketahui, Presiden Jokowi menyebut akan secepatnya mengumumkan formasi Kabinet Indonesia Kerja jilid II tersebut. “Sudah, sudah (menyusun kabinet), secepatnya (diumumkan),” kata Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC). 

Jokowi belum mau bicara terbuka soal komposisi para menterinya. Dia hanya menyatakan formasi kabinetnya diisi dari kalangan partai dan profesional. “Kira-kira 60 (partai):40 (profesional) atau 50:50. Kirakira itu,” ujarnya.[NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.