Dark/Light Mode

Kinerja Tetap Moncer Meski Inflasi Global Tinggi

Labanya Tumbuh 98,38% BRI Layak Dikasih Jempol

Kamis, 28 Juli 2022 07:30 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso. (Foto: @BRI).
Direktur Utama BRI Sunarso. (Foto: @BRI).

 Sebelumnya 
Selanjutnya dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), tumbuh 3,70 persen menjadi Rp 1.136,98 triliun. Dana murah (Current Account Saving Account/CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, secara yoy meningkat sebesar 13,38 persen.

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan, juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.

Hal ini terlihat dari LDR (Loan to Deposit Ratio) bank secara konsolidasian, yang terjaga di level 88,45 persen dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 25,06 persen.

Baca juga : Kementerian ESDM Perluas Pengembangan Rumah Sakit PPSDM Migas Cepu

“Strategi BRI yang terus fokus pada sustainability berdampak kepada kinerja keuangan yang positif. Hal ini juga dinilai oleh berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri, secara independen dan transparan,” kata Sunarso.

Target Pertumbuhan Kredit

Sepanjang tahun 2022, BRI mengaku optimistis, penyaluran kredit perusahaan berada pada target yang telah ditentukan sejak awal. Yakni di kisaran 9-11 persen.

Baca juga : Dihantui Inflasi Global, Rupiah Masih Kuat

Estimasi target tersebut optimistis bakal terwujud, jika melihat pencapaian sampai dengan Juni 2022, yang terus mencatatkan kenaikan.

“BRI secara grup, yakin pertumbuhan sampai di angka 9 sampai 11 persen. Pencapaian target kredit perseroan masih akan didukung oleh sejumlah faktor. Salah satunya proses pemulihan ekonomi hingga penanganan pandemi yang baik,” jelas Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno dalam kesempatan yang sama.

Selain itu yang paling penting, kata Vivi, sapaan akrabnya, pertumbuhan kredit BRI di-drive secara konsolidasi masih berasal dari segmen mikro dan ultra mikro. Terutama dengan dikonsolidasikannya Pegadaian dan PNM melalui Holding Ultra Mikro (UMi).

Baca juga : Kinerjanya Moncer, Astra Group Kantongi Laba Rp 20,1 Triliun

Namun perusahaan juga akan tetap berhati-hati dalam menjalankan bisnis. NPL ditargetkan terus turun di angka 3 persen hingga 2,8 persen.

“Kami sangat berhati-hati, terutama terkait dengan kredit yang direstrukturisasi akibat Covid-19,” sebutnya.

Sebagai informasi, beberapa bulan terakhir tahun ini, BRI meraih penilaian terbaik oleh lembaga atau pihak-pihak kredibel. Bahkan mendapatkan pengakuan bertaraf internasional. Di antaranya, BRI dinobatkan sebagai perusahaan publik terbesar di Indonesia tahun 2022 oleh Forbes Global 2000 World’s Largest Public Companies. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.