Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Airlangga: Gelora Sektor Riil Pulihkan Ekonomi Kita
Peluang Resesi Kecil
Rabu, 3 Agustus 2022 06:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ekonomi Indonesia diramal masih menguat, dan peluang resesi Indonesia sangat kecil dibandingkan negara lain. Hal ini didasarkan pada berbagai indikator ekonomi yang terus memperlihatkan peningkatan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kenaikan harga komoditas yang tinggi telah memicu Bank Sentral di berbagai negara mempercepat laju kenaikan tingkat suku bunga.
Kondisi ini mendorong stagflasi, yaitu inflasi tinggi dan ekonomi melambat. Serta meningkatkan peluang resesi ekonomi.
Namun, dibandingkan kondisi negara lain, prospek ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan masih menguat atau ekspansi. Per Juni 2022, leading indicator yang memberikan sinyal awal titik balik siklus ekonomi masih berada di atas tren jangka panjang (>100).
Baca juga : Erick: Jangan Sampai, Kita Tertinggal Dan Menyesal
“Beberapa negara masih ekspansi, termasuk Indonesia. Dari probabilitas resesi, Indonesia dan India persentasenya termasuk paling rendah,” kata Airlangga dalam sambutannya di acara Mid Year 2022 Economic Outlook secara daring, kemarin.
Pada kuartal II-2022, Airlangga memproyeksikan ekonomi akan tumbuh di atas 5 persen secara year on year (yoy). Sebelumnya, di kuartal I-2022, ekonomi Indonesia juga tumbuh positif 5,01 persen.
“Pertumbuhan ekonomi secara kuartal masih di atas 5 persen. Di kuartal IIjuga diperkirakan sedikit lebih dari 5 persen. Kalau itu bisa kita jaga, angka 5 persen sampai 5,2 persen di akhir tahun bisa kita capai,” kata dia.
Tren Pemulihan
Baca juga : Pemulihan Perekonomian Tetap Terjaga
Airlangga juga mengatakan, aktivitas ekonomi domestik terus menunjukkan tren pemulihan yang terakselerasi. Kondisi ini tercermin dari aktivitas sektor riil yang semakin meningkat, terlihat dari angka Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2022, yang kembali berada di level ekspansif di posisi 51,3.
Catatan posisi PMI Juli 2022 juga lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya (Juni 2022) sebesar 50,2. Level ekspansif PMI Indonesia ini juga telah tercatat sejak September 2021, atau selama sebelas bulan beruntun.
Bahkan, level ekspansi Indonesia masih di atas beberapa negara ASEAN lain. Yaitu Vietnam (51,2), Filipina (50,8), Malaysia (50,6) dan Myanmar, yang masih mengalami kontraksi sebesar 46,5.
Menurut Ketua Umum Partai Golkar ini, pencapaian itu tidak terlepas dari peran berbagai pihak dalam proses percepatan pemulihan aktivitas ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Khususnya dalam mendorong peningkatan permintaan domestik dan mendukung kegiatan dunia usaha.
Baca juga : Bertemu METI, Airlangga Perkuat Kerja Sama Ekonomi RI-Jepang
Eks anggota DPR ini menerangkan, kinerja impresif pada aktivitas sektor riil tersebut menjadi bukti ketahanan ekonomi domestik, di tengah berbagai tantangan global yang terus berlangsung.
Bahkan, kinerja ini berhasil dicapai di tengah potensi perlambatan pemulihan global.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya